Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPR RI Nasyirul Falah Amru (Gus Falah) mengharapkan perubahan susunan Direksi dan Komisaris PT Pertamina (Persero) mampu mendorong akselerasi transisi energi.
Gus Falah mengingatkan, dalam rangka transisi energi, saat ini Pertamina tengah mengembangkan empat terobosan dalam bisnis rendah karbon, yang meliputi pengembangan biofuel, petrochemical, geothermal, dan carbon capture utilization and storage (CCS/CCUS).
Baca: Ganjar Pranowo: Dari Pengacara hingga Gubernur
"Seluruh terobosan itu merupakan komitmen Pertamina dalam mendukung transisi energi, demi tercapainya target Net Zero Emission Indonesia tahun 2060, bahkan lebih cepat lebih baik," ujar Gus Falah, Selasa 5 November 2024.
Politisi PDI Perjuangan itu melanjutkan, seluruh terobosan itu akan memicu penurunan emisi karbon, yang sama maknanya dengan mendorong transisi energi.
Pertamina, sambung Gus Falah, juga berhasil mengembangkan energi biofuel sebagai bahan bakar yang lebih ramah lingkungan dengan campuran bahan nabati.
"Jadi, Pertamina sebagai BUMN telah menjadi pemimpin dalam transisi energi, " ujar Gus Falah.
"Semoga, perubahan susunan Direksi dan Komisaris ini mampu lebih mendorong tercapainya target Net Zero Emission 2060, melalui penguatan seluruh terobosan Pertamina itu," tambahnya.
Baca: Lima Kelebihan Gubernur Ganjar Pranowo
Sebelumnya, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada Senin (4/11) melakukan perubahan susunan Direksi dan Komisaris Pertamina melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Keputusan RUPS itu tertuang dalam SK-258/MBU/11/2024 dan SK-259/MBU/11/2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pertamina, yang menetapkan Mochamad Iriawan sebagai Komisaris Utama, Dony Oskaria sebagai Wakil Komisaris Utama, Raden Adjeng Sondaryani sebagai Komisaris Independen, dan Simon Aloysius Mantiri sebagai Direktur Utama Pertamina.