Ikuti Kami

Gus Falah Ingatkan Pentingnya Hilirisasi Smelter Tembaga

Presiden Joko Widodo (Jokowi) melarang ekspor tembaga di pertengahan tahun ini. 

Gus Falah Ingatkan Pentingnya Hilirisasi Smelter Tembaga
Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru (Gus Falah).

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru (Gus Falah) menanggapi rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melarang ekspor tembaga di pertengahan tahun ini. 

Pelarangan itu untuk memacu hilirisasi konsentrat tembaga nasional. 

Gus Falah menyatakan, hilirisasi tembaga memang akan berdampak positif bagi Indonesia karena adanya peningkatan nilai tambah bagi perekonomian Indonesia, khususnya dalam hal penyerapan tenaga kerja dan peningkatan devisa. 

Baca: Gus Falah Apresiasi PLN Yang Sokong Industri Smelter

Namun, Gus Falah juga mengingatkan pemerintah akan pentingnya smelter dalam hilirisasi tembaga. 

Sebab, tanpa smelter dengan kapasitas yang memadai, pelarangan ekspor tembaga tak berhasil mencapai tujuannya. 

"Sama dengan komoditas lainnya, hilirisasi tembaga hanya akan berhasil bila ada smelter yang mampu menyerap produksi konsentrat tembaga nasional. Bila tidak, justru pelarangan ekspor ini akan merugikan perekonomian dan pelaku usaha," ujar Gus Falah dalam keterangan tertulisnya kepada Gesuri.id, Rabu (11/1). 

Gus Falah mengungkapkan, saat ini hanya PT Smelting Gresik yang dapat mengolah konsentrat tembaga di dalam negeri dengan kapasitas 1 juta ton konsentrat tembaga per tahun. Selain itu, ada rencana pengembangan kapasitas sebesar 300.000 ton per tahun. 

Baca: Gus Falah Minta PT GNI Perhatikan Keselamatan Pekerja!

Jadi, hanya 1,3 juta ton yang bisa diserap di dalam negeri nantinya. Sementara, lanjut Gus Falah, produksi konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia saja sudah 3 juta ton per tahun. 

Sedangkan smelter tembaga  kedua milik Freeport di JIIPE Gresik baru beroperasi pada kuartal VI-2024. Smelter tembaga itu dirancang untuk mampu mengolah 2 juta ton konsentrat per tahunnya.

"Maka, ketersediaan smelter yang kapasitas penyerapan konsentrat tembaganya lebih besar sangat dibutuhkan. Jika tidak, akan ada over produksi yang sia-sia," ujar Politisi PDI Perjuangan itu.

Quote