Jakarta, Gesuri.id – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan kecaman terhadap Israel yang disampaikan Ketua DPR Puan Maharani membuktikan Puan mewarisi spirit Bung Karno yang anti neo-kolonialisme dan imperialisme (Nekolim).
Sebelumnya, Puan Maharani di Sidang Umum Inter-Parliamentary Union (IPU) ke-148 di Jenewa, Swiss, Minggu (24/3) menyampaikan kecaman atas kekerasan yang dilakukan zionis Israel ke masyarakat Gaza, Palestina.
Puan pun mendorong negara-negara besar di dunia untuk menghentikan kekejaman yang terjadi di Timur Tengah tersebut dan menegakkan kemanusiaan.
“Bukan kali ini saja mbak Puan menyuarakan kecaman terhadap Israel dan dukungan pada Palestina di forum global. Pada forum Konferensi Persatuan Parlemen Negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam ke-17 di Aljazair, tahun lalu, mbak Puan juga mengecam kekerasan dan pelanggaran HAM di Palestina, ini membuktikan beliau mewarisi spirit anti Nekolim dari kakeknya, Bung Karno,” tegas Gus Falah di Jakarta, Selasa (26/3.
Legislator dari dapil Gresik-Lamongan Jawa Timur yang akrab disapa Gus Falah itu menyatakan, Bung Karno adalah pemimpin dunia yang konsisten memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Pada tahun 1962, contohnya, Presiden pertama RI itu berpidato menentang penjajahan Israel atas Palestina.
Beberapa tahun sebelumnya, lanjut Gus Falah, Bung Karno telah mendukung Palestina dengan cara menolak keikutsertaan Israel dalam Konferensi Asia Afrika (KAA).
“Dukungan terhadap Palestina juga ditunjukkan Bung Karno dengan cara memerintahkan Timnas Indonesia tidak bertanding dengan tim Israel dalam rangka menuju Piala Dunia 1958,” bebernya.
Dukungan terhadap Palestina kembali dilakukan Bung Karno ketika Indonesia jadi tuan rumah Asian Games IV 1962. Ketika itu pemerintah Indonesia menolak memberikan visa kepada kontingen Israel.
“Sehingga konsistensi mbak Puan dalam menyuarakan solidaritas terhadap Palestina di forum internasional selama ini, memang dilandasi spirit Bung Karno yang juga konsisten melawan Nekolim semasa hidupnya,” pungkas Gus Falah.