Jakarta, Gesuri.id - Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bidang ekonomi dan lingkungan hidup Nasyirul Falah Amru menanggapi rencana Kementerian ESDM mendistribusikan 500.000 unit penanak nasi elektrik (rice cooker) ke masyarakat.
Menurut tokoh yang akrab disapa Gus Falah itu, pembagian rice cooker itu bisa mengurangi konsumsi gas minyak cair atau LPG untuk memasak.
Baca: Gus Falah Berkomitmen Terus Sejahterakan Masyarakat
"Dengan begitu, impor LPG juga akan bisa ditekan. Mosok kita terus-terusan impor LPG supaya bisa memasak, padahal ada cara lain," ungkap Gus Falah dalam keterangan tertulisnya, Selasa 24 Oktober 2023.
Anggota Komisi VII DPR-RI itu mengungkapkan data Kementerian ESDM, sepanjang 2022 Indonesia mengimpor LPG sekitar 6,7 juta ton.
Jumlah itu setara dengan 82% dari total volume LPG yang dikonsumsi masyarakat pada 2022.
"Dan itu jadi impor terbesar dalam satu dekade terakhir, ini khan tak bisa dibiarkan, impor energi yang teramat tinggi itu menandakan kemandirian kita sebagai bangsa tergerus," tegas Gus Falah
"Maka, semua upaya pemerintah untuk mengurangi impor LPG, termasuk pembagian rice cooker ini, harus kita dukung dan kawal," tambah putra dari ulama NU Ponorogo KH Amru Al Mu’tasyim itu.
Baca: Gus Falah Dorong Regulasi Yang Melarang Radikalisme!
Seperti diketahui, Kementerian ESDM menargetkan pendistribusian 500.000 unit rice cooker ke seluruh Indonesia rampung di akhir Desember 2023. Saat ini proses pelaksanaan program pembagian rice cooker sudah masuk dalam tahap verifikasi data calon penerima.
Dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2023 tentang Penyediaan Alat Memasak Berbasis Listrik (AML) Bagi Rumah Tangga, termaktub kriteria calon penerima AML, yakni rumah tangga berdaya 450 VA sampai dengan 1.300 VA, berdomisili di daerah tersedia listrik 24 jam menyala, dan tidak memiliki rice cooker.