Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru (Gus Falah) menyatakan keberhasilan Pertamina EP (PEP) Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina menemukan sumber migas baru di Bekasi dan Indramayu, bisa mendorong terwujudnya target produksi migas pemerintah pada 2030.
Pemerintah menargetkan produksi gas mencapai 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) dan produksi minyak 1 juta barel per hari pada 2030.
Baca: Ganjar-Mahfud Bersilaturahmi ke Kantor KWI
Gus Falah menyatakan, sumber migas yang ditemukan dari pengeboran dua sumur eksplorasi di Jawa Barat, yakni Sumur East Pondok Aren (EPN)-001 di wilayah kerja PEP Tambun Fild, Kabupaten Bekasi dan East Akasia Cinta (EAC)-001 di wilayah kerja PEP Jatibarang Field, Kabupaten Indramayu tersebut menunjukkan keseriusan Pertamina mendukung terrealisasinya target pemerintah.
"Temuan sumber migas ini juga menunjukkan keseriusan Pertamina lakukan eksplorasi, karena penambahan cadangan migas itu ditentukan oleh eksplorasi yang serius dan konsisten," ungkap Gus Falah, Rabu (20/12/2023).
Politisi PDI Perjuangan itu melanjutkan, Pertamina sebagai BUMN pengelola utama migas nasional memang harus menjadi pelopor dalam upaya mewujudkan target produksi nasional.
Karena hanya dengan peningkatan produksi, kemandirian dan kedaulatan energi bisa tercapai.
"Pertamina harus memastikan agar peningkatan produksi bisa tercapai sesuai target, agar kemandirian dan kedaulatan energi kita terwujud," pungkasnya.
Baca: Lima Kelebihan Gubernur Ganjar Pranowo
Seperti diketahui, di Kabupaten Bekasi, sumber baru ditemukan di PEP lapangan Tambun. Sumber ditemukan melalui pengeboran sumur eksplorasi East Pondok Aren (EPN)-001 yang ditajak pada 18 Agustus 2023 dan menyasar target reservoir Carbonate Formasi Lower Cibulakan.
Sementara, melalui Uji Alir Produksi (Drill Stem Test/DST) sumur EAC-001 diperoleh hasil laju alir minyak sebesar 30 BOPD, gas mencapai 2,08 MMSCFD dan kondensat setara 15,05 BCPD.
Sumur EAC-001 ditajak pada 4 September 2023 dengan objektif utama di Reservoir Batupasir konglomeratik Formasi Jatibarang dan Reservoir batu gamping Formasi Upper Cibulakan yang merupakan proven play atau konsep yang menghasilkan hidrokarbon di Lapangan Jatibarang dan Akasia Prima, Sub-Cekungan Jatibarang.