Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru (Gus Falah) menyatakan penambahan saham Indonesia sebesar 10%, yang diiringi perpanjangan kontrak untuk PT Freeport Indonesia hingga 2061, bisa memperkuat kedaulatan ekonomi Indonesia.
Menurut Gus Falah, penambahan saham Indonesia di Freeport menjadi 61% sebenarnya bisa membuat Indonesia semakin berdaulat dalam menyukseskan hilirisasi mineral.
Baca: Ganjar Deklarasikan Diri Jadi Oposisi di Kabinet Prabowo-Gibran
"Dengan penambahan saham yang lebih besar ini, maka kontrol atas Freeport oleh Indonesia melalui MIND ID seharusnya bisa berbuah pada kesuksesan hilirisasi mineral," ungkap Gus Falah, Selasa (7/5).
Politisi PDI Perjuangan itu melanjutkan, smelter Freeport di Gresik yang bakal beroperasi bulan depan harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan nasional, bila penambahan saham jadi dilakukan.
Apalagi nanti, sambung Gus Falah, turunan dari konsentrat tembaga Freeport bisa berwujud emas, lithium, hingga katoda melalui smelter tersebut.
Baca: Ganjar Ungkap Alasan Tak Hadiri Gelar Griya di Kediaman Megawati
"Maka, dengan penambahan saham sekaligus perpanjangan kontrak itu, seharusnya Indonesia semakin berdaulat dalam konteks hilirisasi mineral, ditengah masih banyaknya investor asing dalam hilirisasi yang kita jalankan," pungkas Gus Falah.
Untuk diketahui, izin usaha Freeport akan habis pada 2041. Dan pada 2018 lalu saham Freeport yang dimiliki Indonesia menjadi 51,23% melalui divestasi saham.
Pemerintah pun berencana memperpanjang kontrak Freeport sampai 2061, seiring dengan penambahan saham Indonesia dari 10% menjadi 61%.