Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPR RI Nasyirul Falah Amru (Gus Falah) menyatakan keputusan PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID membangun fasilitas pemurnian dan pengolahan bauksit, Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Mempawah Fase II di Mempawah, Kalimantan Barat, bisa menekan impor alumina.
Memurut Gus Falah, proyek SGAR Fase II yang memilki kapasitas produksi alumina hingga 1 juta ton akan menekan impor secara signifikan.
Baca: Lima Kelebihan Gubernur Ganjar Pranowo
Apalagi bila SGAR Fase II itu terintegrasi dengan smelter aluminium yang direncanakan dibangun dalam waktu bersamaan.
"Selama ini khan kita masih impor alumina 1,2 juta ton. Nah, dengan 1 juta ton yang akan dihasilkan SGAR, kita bisa menekan impor secara signifikan," ungkap Gus Falah, Kamis (28/11/2024).
Politisi PDI Perjuangan itu melanjutkan, pengembangan smelter bauksit di Fase II akan menjadikan total kapasitas produksi SGAR Mempawah menjadi 2 juta ton.
Dengan pengembangan smelter aluminium yang kapasitas produksinya direncanakan mencapai 600.000 ton, proses hilirisasi di dalam lingkaran MIND ID bisa lebih sistematis.
"Itu yang pernah saya bilang, sebagai Holding BUMN Industri Pertambangan, MIND ID adalah 'juru kunci' kesuksesan hilirisasi Indonesia," ujar Gus Falah.
Baca: 9 Prestasi Mentereng Ganjar Pranowo Selama Menjabat Gubernur
"Lagi-lagi, dukungan pemerintah sangat dibutuhkan agar pembangunan Fase II ini lancar, terutama terkait pembebasan lahan untuk akses ke pertambangan," pungkasnya.
Direncanakan, pada akhir 2024, MIND ID akan melakukan finalisasi keputusan investasi proyek SGAR Fase II. Dengan demikian, pada 2025 proyek itu akan masuk ke tahap investasi.
MIND ID menargetkan di tahun 2028 SGAR Fase II dengan kapasitas 1 juta ton siap beroperasi.
