Jakarta, Gesuri.id - Duta Besar RI untuk Tunisia Zuhairi Misrawi (Gus Mis) mengunjungi mengunjungi pabrik kurma terbesar Boudjebel di kawasan Slimania, Nabeul, Tunisia.
Gus Mis diterima langsung Presiden PT Boudjebel Mohsen Boudjebel.
Baca: Jadi Dubes, Zuhairi Ingin Pancasila Menginspirasi Dunia
Gus Mis mendorong salah satu eksportir kurma terbesar ke Indonesia itu untuk membangun pabrik di tanah air.
"Sejak 1995, perusahaan ini sudah melakukan ekspor ke Indonesia dan menjadi salah satu eksportir kurma terbesar ke Indonesia. Produk-produknya dengan mudah didapati di sejumlah supermarket," kata dia dalam siaran pers, Kamis (29/6).
Politisi PDI Perjuangan itu menilai kurma Tunisia masih yang terbaik.
Terlebih setelah menyaksikan proses pemanenan hingga pengemasan, Gus Mis meyakini kurma Boudjebel layak berkembang di Indonesia.
"Saya melihat langsung proses yang didukung teknologi tinggi untuk produksi, seleksi, dan pengemasan kurma Tunisia ini. Sebab itu, saya memandang kurma Tunisia masih yang terbaik dan diminati warga. Saatnya mereka berinvestasi dan membuka pabrik di tanah air", paparnya dia.
Cendekiawan Nahdlatul Ulama ini menerangkan kunjungannya merupakan balasan atas kedatangan Mohsen Boudjebel ke KBRI Tunisia.
Baca: Gus Mis Siap Perkuat Kerja Sama Dengan Universitas Zaitunah
"Kami melakukan kunjungan ke PT Boudjebel ini untuk memenuhi undangan Mohsen Boudjebel yang sebelumnya berkenan bersilaturahmi ke KBRI Tunis," kata dia.
Sementara itu, Mohsen Boudjebel menyambut baik kedatangan Duta Besar RI dan rombongan KBRI Tunis.
"Kami sangat senang dan mencintai Indonesia, karena mendapatkan kesempatan untuk berbisnis dan selama ini tidak ada masalah. Bagi kami, Indonesia merupakan pasar besar konsumen kurma. Sebab itu, kami ingin membuka pabrik dan berinvestasi di Indonesia," pungkasnya.