Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPR RI Muchamad Nabil Haroen (Gus Nabil) menjelaskan memang benar, perbedaan signifikan harga obat antara Indonesia dan Malaysia menjadi perhatian serius bagi kita semua.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan harga obat di Indonesia lebih mahal hingga tiga sampai lima kali lipat dibandingkan dengan Malaysia.
Pertama, inefisiensi dalam tata kelola perdagangan sektor kesehatan menjadi salah satu faktor utama. Inefisiensi ini mencakup berbagai aspek, mulai dari proses distribusi, regulasi, hingga mekanisme pengadaan yang belum optimal.
BaCa: Adian, Ganjar, Ahok Diyakini Tingkatkan Kinerja PDI Perjuangan
Kedua, biaya-biaya tambahan yang muncul dari proses tata kelola yang kurang transparan turut berkontribusi pada tingginya harga obat. Biaya-biaya ini mungkin berasal dari jalur distribusi yang panjang, biaya administrasi yang tidak perlu, dan berbagai pungutan lain yang seharusnya bisa dihindari.
Ketiga, adanya perbedaan dalam kebijakan harga dan regulasi antara kedua negara. Di Malaysia, pemerintah mungkin memiliki mekanisme pengendalian harga obat yang lebih ketat dan efektif dibandingkan di Indonesia.
Untuk menekan mahalnya harga obat, intervensi negara sangat diperlukan. Beberapa langkah yang dapat diambil antara lain:
Memperbaiki sistem distribusi dan pengadaan obat dengan mengurangi jalur birokrasi yang tidak perlu dan memastikan semua proses berjalan secara transparan.
Menerapkan regulasi yang lebih ketat terkait harga obat dan mengawasi pelaksanaannya agar tidak ada pihak yang mengambil keuntungan berlebihan dari harga obat yang tinggi.
Pemerintah perlu mengambil peran lebih aktif dalam mengatur dan mengawasi harga obat di pasaran, termasuk dengan memberikan subsidi atau insentif bagi produsen obat dalam negeri.
Diperlukan kerja sama yang erat antara Kementerian Kesehatan, Kementerian Perdagangan, dan lembaga terkait lainnya untuk menyusun kebijakan yang komprehensif dan terintegrasi.
BaCa: PDI Perjuangan Akan Umumkan Sikap Politiknya di Kongres 2025
Menggunakan teknologi untuk memantau dan mengelola distribusi obat agar lebih efisien dan transparan.
Dua minggu ke depan, akan ada rapat lanjutan untuk membahas hasil kajian mendalam dari berbagai kementerian dan lembaga terkait. Kami berharap dari rapat ini akan lahir kebijakan yang konkret dan efektif untuk menurunkan harga obat di Indonesia.
Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan harga obat di Indonesia dapat lebih terjangkau dan aksesibilitas masyarakat terhadap obat-obatan esensial semakin meningkat. Kami di DPR RI siap mendukung langkah-langkah yang akan diambil pemerintah untuk memastikan harga obat lebih terjangkau bagi masyarakat.