Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IX DPR RI Nabil Haroen (Gus Nabil) meminta pemerintah dapat melakukan monitor regulasi yang ada terkait dengan upah para kurir Shopee Express yang kabarnya hanya dibayar Rp 2.000 per paket.
Gus Nabil mengatakan, langkah pemerintah itu diperlukan agar tidak terjadinya perbudakan atau penindasan model baru dengan dalih perkembangan teknologi kepada para kurir e-commerce.
“Terkait pekerja yang mendapatkan upah rendah, pemerintah harus memonitor regulasi yang ada. Jadi, jangan sampai ada perbudakan, ataupun penindasan dengan dalih teknologi,” kata Gus Nabil, Selasa,(23/4).
Baca: Ganjar Ungkap Alasan Tak Hadiri Gelar Griya di Kediaman Megawati
Gus Nabil berharap, para pengusaha juga harus memberi insentif yang tepat dan layak untuk para kurirnya agar menjadi seimbang. Dalam kasus kurir Shopee Express, Gus Nabil menekankan pentingnya keseimbangan.
“Dalam kasus pengantar kurir Shopee Express yang diupah Rp 2.000 per paket, tentu jika sehari bisa mendapat ratusan titik akan bagus dengan lokasi yang berdekatan,” imbuh Gus Nabil.
“Tapi, jika lokasinya berjauhan, tentu akan menyulitkan. Nah, perlu ada keseimbangan dan peninjauan dari pengusaha atau perusahaan untuk berikan insentif yang adil dan menyejahterakan,” tambah Politikus PDI Perjuangan, ini.
Gus Nabil berharap, agar inovasi digital jangan sampai memperbudak manusia. Gus Nabil menilai, seharusnya inovasi digital, yang digunakan untuk transformasi bisnis dan industri memudahkan pekerjaan dan menjadikan lebih efisien.
“Prinsipnya begitu, maka regulasi pemerintah dan juga sumber daya manusia yang berada dalam ekosistem ini harus terus diupgrade,” papar Gus Nabil.
Baca: Ganjar Kenang Awal Mula Menapaki Karir Politik di PDI Perjuangan
Meski demikian, Gus Nabil, berpesan para pekerja harus berbenah meningkatkan kapasitas diri.Jadi, tegas dia, perkembangan inovasi digital ini tentu ada positif dan negatifnya.
“Kita perlu melihat dari kedua sisi agar komprehensif, dan melakukan langkah-langkah yang kongkret dan strategis,” tandas Gus Nabil.