Ikuti Kami

Harga Cabai Melonjak, Darmadi Desak Kemendag Kontrol Harga

"Tentu saja tingginya harga cabai itu berpengaruh terhadap usaha makanan seperti Warteg".

Harga Cabai Melonjak, Darmadi Desak Kemendag Kontrol Harga
Anggota Komisi VI DPR RI Darmadi Durianto.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VI DPR RI Darmadi Durianto meminta Kementerian Perdagangan melakukan evaluasi dan menelusuri terhadap lonjakan harga cabai dipasaran saat ini.

Baca: Gibran Ikut Mider Projo Pertama Sambil Bagi-Bagi Buku

Hal tersebut disampaikan Darmadi saat menanggapi keluhan dari perwakilan pelaku usaha Warung Tegal yang tergabung dalam Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara) di ruang Fraksi PDI Perjuangan Gedung DPR RI, Jumat (5/3).

"Pak Mendag mesti turun tangan dan selidiki soal terjadinya lonjakan harga cabai dipasaran saat ini. Tentu saja tingginya harga cabai itu berpengaruh terhadap usaha makanan seperti Warteg ini," ucap Bendahara Megawati Institute itu kepada wartawan.

Darmadi mengaku khawatir jika lonjakan harga tersebut tidak dikendalikan maka, akan berpengaruh terhadap pendapatan usaha para pelaku usaha warteg dan pelaku usaha makanan lainnya.

"Pendapatan mereka bisa terganggu jika harga komoditas yakni cabai yang merupakan bahan dasar dalam makanan melonjak tinggi. Ini tidak bisa dibiarkan dan tidak bisa dianggap sepele," tutur Politikus PDI Perjuangan itu.

Menurutnya, negara dalam hal ini Kementerian Perdagangan harus bisa memastikan harga-harga bahan pokok termasuk harga komoditas seperti cabai dapat terjangkau masyarakat dan para pelaku usaha makanan.

"Stabilitas harga dibutuhkan sebagai penopang kelancaran usaha, ini sangat fundamental karena dirasakan langsung oleh masyarakat dan para pelaku usaha seperti pelaku usaha warteg yang sehari-harinya tidak terlepas dari kebutuhan bahan dasar seperti cabai itu," kata Legislator dari dapil DKI Jakarta III itu.

Baca: Risma Akan Tantang Anies? Andreas: Makanya Kerja Harus Bagus

Sekali lagi, kata dia, Kemendag harus bisa memastikan barang-barang konsumsi dalam kondisi terjangkau dari sisi harga.

"Stok dan stabilitas harga bahan pokok mesti dipastikan terjangkau agar tidak berefek pada inflasi nantinya," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Kowantara, Mukroni mengungkapkan, imbas pandemi Covid-19 cukup berdampak besar terhadap keberlangsungan usaha Warteg.

"Dari 50.000 anggota kami, 20 persennya sudah gulung tikar dengan adanya wabah Covid-19 tahun 2020 kemarin. Bahkan potensi kebangkrutan akan semakin besar di tahun 2021 ini," katanya.

Untuk itu, Mukroni berharap, Pemerintah memikirkan nasib keberlangsungan para pelaku usaha warteg yang tersebar di wilayah Jabodetabek ini.

"Kami berharap pemerintah membuat program yang efektif dan tepat sasaran yang berkaitan dengan usaha kami. Kami tidak muluk-muluk hanya itu harapan kami agar usaha kami tetap bertahan," tuturnya.

Quote