Jakarta, Gesuri.id - Pendidikan di Pondok Pesantren tidak bisa dipandang sebelah mata sebab banyak lulusan dari Pondok Pesantren yang kemudian bisa berhasil sukses di berbagai bidang.
Selain bisa menjadi seorang ustadz atau ustadzah, lulusan Pondok Pesantren juga memiliki peluang besar untuk bisa berkiprah di beberapa bidang lainnya. Mulai dari jadi pengusaha, tenaga pengajar, hingga jadi pejabat sekalipun.
Baca: Basarah: Indonesia Bukan Negara Islam Tapi Negara Kebangsaan
Seperti diketahui, tidak sedikit pejabat yang ternyata memiliki latar belakang pendidikan Pondok Pesantren. Salah satu contohnya adalah Bupati Cirebon, Imron Rosyadi.
Dilansir dari detikJabar, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon itu pun berbagi cerita tentang perjalanannya dalam menempuh pendidikan sebelum kemudian menjadi Bupati Cirebon.
Imron mengawali pendidikannya di Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Di Pondok Pesantren tersebut, Imron belajar atau jadi santri selama kurang lebih 9 tahun, mulai dari tahun 1974 hingga 1983.
Seperti di Pondok Pesantren pada umumnya, di Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon, Imron banyak belajar tentang ilmu-ilmu agama.
Selepas menyelesaikan pendidikannya di Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin, Imron pun kemudian melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi Islam, yakni ke Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bandung.
"Saya dulu nyantri di Babakan Ciwaringin. Saya masuk itu tahun 1974 dan keluar 1983. Jadi kurang lebih 9 tahunan saya nyantri di Babakan. Setelah itu saya lanjut ke IAIN Bandung," kata Imron, baru-baru ini.
Seusai menyelesaikan pendidikan di IAIN Bandung, Imron kemudian memulai kariernya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bandung. Di awal kariernya, Imron menjabat sebagai Staff.
Waktu berjalan, karier Imron di Kantor Kementerian Agama pun semakin meningkat. Imron pernah beberapa kali menjabat sebagai Kepala Kementerian Agama di sejumlah daerah.
"Kalau dulu saya pernah jadi Kepala Departemen Agama (Kementerian Agama) Kabupaten Bandung. Terus, begitu pemekaran Kabupaten Bandung Barat, saya menjadi kepala Departemen Agama Bandung Barat. Setelahnya saya kembali lagi menjadi Kepala Departemen Agama di Kabupaten Bandung," kata Imron.
Pada tahun 2016, Imron pun berpindah tugas ke Kabupaten Cirebon. Di sini, ia kembali menjabat sebagai Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cirebon.
Hingga akhirnya, saat ini Imron pun bisa menjadi orang nomor satu di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat dengan menjabat sebagai Bupati.
Bupati Imron mungkin bisa menjadi salah satu contoh jebolan Pondok Pesantren yang akhirnya bisa berkiprah di bidang pemerintahan. Bertahun-tahun mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren, Imron bisa menjabat sebagai Bupati Cirebon.
Di momen peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2022, Imron pun menyampaikan pesan-pesannya kepada seluruh Santri yang saat ini tengah menimba ilmu. Ia meminta agar peringatan Hari Santri Nasional bisa menjadi momen bagi para santri untuk terus meningkatkan semangat belajarnya.
Baca: Selly Gantina: Fatwa MUI Terpusat Hambat Sertifikat Halal
Menurut Imron, dengan berbekal ilmu agama yang disertai dengan keterampilan, santri juga sangat memiliki peluang untuk bisa berkiprah di berbagai bidang.
"Karena santri itu bisa berkiprah di setiap bidang. Di jaman sekarang, Santri juga bisa berkiprah di bidang mana pun. Santri harus bisa berkarya," kata Imron.
"Dan menjadi santri itu punya nilai kelebihan, yaitu dari sisi agama. Jadi, di samping kita berjuang untuk dunia, tapi nilai-nilai keagamaannya harus bisa menjadi spirit dalam berjuang," kata dia menambahkan.