Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi XI DPR RI Harris Turino mengungkapkan kerusakan lingkungan yang dipicu aktivitas galian C di Sungai Pedes dan sungai-sungai lainnya, serta perambahan hutan secara ilegal, menjadi salah satu faktor utama pemicu bencana di kawasan rawan tersebut.
“Yang berizin harus dievaluasi, yang tidak berizin harus segera dihentikan sebelum menimbulkan korban jiwa. Kami di DPR RI Dapil 9 Jateng juga akan mendorong pemerintah pusat turun tangan,” ujarnya saat meninjau lokasi bencana.
Baca: Ganjar Ingatkan Presiden Prabowo Untuk Berhati-hati
Ia menegaskan, kerusakan lingkungan di kawasan hulu lereng Gunung Slamet harus menjadi perhatian serius karena dampaknya mulai dirasakan warga.
Tanah bergerak, longsor, dan banjir bandang yang beberapa kali terjadi merupakan akibat dari kerusakan lingkungan yang tidak terkendali.
Bencana tanah bergerak yang terjadi di Desa Mendala ini disinyalir sebagai akibat kombinasi buruk antara perambahan hutan lindung dan aktivitas penambangan liar, yang merusak struktur tanah serta keseimbangan ekosistem.
Baca: Ganjar Pranowo Mempertanyakan Klaim Sawit Sebagai Aset Nasional
“Jangan tunggu sampai ada korban jiwa. Pemerintah daerah, provinsi, dan pusat harus bergerak cepat,” pungkas Harris.
Ia juga menyebut, pihaknya akan membawa persoalan ini ke tingkat pusat agar segera diterbitkan kebijakan khusus untuk penyelamatan lingkungan di kawasan kaki Gunung Slamet, sekaligus penataan ulang perizinan tambang di wilayah rawan bencana.