Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VI DPR RI, Harris Turino memuji kinerja Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan yang membawa surplus perdagangan RI pada 2022 hingga mencapai USD54,46 miliar.
“Apresiasi atas kinerja Menteri Perdagangan bahwa surplus perdagangan tahun 2022 mencapai USD 54,46 miliar dan ini terbesar sepanjang sejarah perjalanan Republik Indonesia,” ujar Harris dalam rapat kerja (raker) Komisi VI dengan Mendag di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (15/3).
Baca: Saya Cinta Dokter di Indonesia
Dia juga memberikan respons positif atas keberhasilan Mendag membuat total ekspor RI pada 2022 mencapai USD291,98 miliar. Angka ini meningkat 26,07 persen daripada 2021.
“Kinerja perdagangan luar negeri di tahun 2023 juga mengalami surplus sebesar total USD9,36 miliar di mana Januari 2023 surplus USD3,88 miliar, dan Februari 2023 surplus sebesar USD5,48 miliar,” ungkap dia.
Di samping itu, dia menyambut baik pencabutan larangan bagi Bulog untuk membeli gabah dari petani di harga patokan yang ditentukan. Menurut dia, dengan dicabutnya larangan tersebut, Bulog boleh membeli gabah petani pada harga lebih tinggi.
“Di satu sisi ini akan meningkatkan kesejahteraan petani padi dan di sisi yang lain bisa mengurangi impor beras. Kesejahteraan petani diharapkan meningkat dan pemerintah tetap bisa mengendalikan inflasi beras dengan Bulog menjual berasnya pada harga subsidi,” tegas dia.
Baca: Jangan Biarkan Pertamina Berjuang Sendiri
Namun, legislator PDI Perjuangan itu mengingatkan agar Mendag tetap mewaspadai penurunan kinerja ekspor dari pasar-pasar tradisional, seperti Amerika Serikat, Eropa, Jepang, dan Tiongkok yang diprediksi banyak pihak.
“Maka pemerintah harus mulai mempersiapkan diri dengan membuka pasar-pasar non tradisional, seperti Afrika Barat, Afrika Utara dan Timur Tengah (Middle East and North Africa – MENA), Amerika Latin dan Mexico. Di pasar non tradisional ini peranan pemerintah akan lebih dominan,” ucap dia