Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin berharap Panglima TNI yang baru agar mengedepankan profesionalisme, dalam hal ini tidak berpolitik dan bersikap netral terutaman dalam menghadapi Pemilu 2024.
Baca: Hasanuddin Minta Yudo Margono Tingkatkan Disiplin Prajurit
“TNI harus mematuhi aturan perundangan, yakni profesional, tidak berpolitik dan netral. Terutama, dalam menghadapi pesta demokrasi seperti pileg, pilpres, pemilukada dan lain sebagainya,” kata TN Hasanuddin, Jumat (2/12).
TB Hasanuddin juga berharap agar panglima TNI baru nantinya mampu meningkatkan disiplin prajurit-prajurit TNI yang akhir-akhir ini mulai menurun. Ia menilai, pembunuhan yang dilakukan kolonel tidak boleh terjadi lagi.
Panglima TNI yang baru kata Hasanuddin, juga diharapkan mampu menuntaskan program pembangunan alat utama sistem persenjataan (alutsista) melalui pemenuhan minimum essential force (MEF). Saat ini, program MEF memasuki tahap ketiga periode 2020-2024.
Selain itu, panglima TNI yang baru dituntut meningkatkan profesionalisme prajurit. Hasanuddin berpendapat, peningkatan kualitas kemampuan prajurit-prajurit TNI dapat dilaksanakan melalui pelatihan-pelatihan yang intensif dan pendidikan.
Menurut Hasanuddin, peningkatan kemampuan ini ada hubungannya dengan ancaman-ancaman aktual seperti kasus-kasus di sebuah wilayah. Ia menekankan, baik pelatihan maupun pendidikan yang akan diberikan mengarah ke sana.
Harapan terakhir politisi asal PDI Perjuangan ini adalah agar Panglima TNI yang baru tidak boleh meninggalkan upaya-upaya peningkatan kesejahteraan prajurit.
Baca: Pergantian KSAL Usai Yudo Margono Dilantik jadi Panglima
Seperti diketahui, Presiden Jokowi telah resmi menyurat ke DPR RI yang isinya mengajukan calon tunggal Panlima TNI pengganti Jenderal Andika Perkasa yakni Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono.
Sebagai tahapan seleksi untuk disahkan DPR, Yudo Margono menjalani uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test di DPR RI, Jumat (2/11)