Jakarta, Gesuri.id – Sempat dihantam isu SARA, Mahathir Mohamad ternyata berhasil mendapat mandat rakyat Malaysia sebagai pemimpin baru. Kemenangan Mahathir sebagai Perdana Menteri (PM) Malaysia menurut Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto sebagai wujud keberhasilan narasi politik keberadaban. Bahwa, politik kotor tak disukai oleh rakyat.
Hasto mengucapkan selamat kepada Perdana Menteri Malaysia terpilih, Mahathir Mohamad yang telah memenangkan pemilu di Negeri Jiran. Tercatat untuk kali pertama dalam enam dekade Mahathir dari kalangan oposisi bisa mendobrak tradisi.
"Selamat kepada Yang Mulia Mahathir Mohamad yang telah memenangkan tidak hanya pemilu di Malaysia, namun juga memenangkan narasi politik yang membangun peradaban," ucapnya, Jumat (11/5).
Baca: Hasto: Parpol Rumah Rakyat dan Penggerak Peradaban
Hasto mengatakan kemenangan PM Malaysia Mahathir Mohamad menunjukan bahwa masyarakat Malaysia sudah lebih dewasa dan tidak mudah terhasut meskipun didera isu SARA selama masa pemilihan.
"Hal ini bisa menjadi pelajaran di tanah air, bahwa mereka yang menggunakan politik adu domba dan mengkampanyekan ujaran kebencian, yang sering mengarah pada radikalisme, tidak mendapat tempat di bumi Pancasila ini,” tegasnya.
Baca: Partai Ingatkan Kader untuk Tiru Kepemimpinan Jokowi
Hasto mengungkapkan, Indonesia sebagai bangsa yang berkeadaban dan menjunjung tinggi kebudayaan tak boleh ketinggalan dengan capaian Malaysia. Di mana, Pancasila sebagai ideologi pemersatu, bagi Hasto bisa mendorong masyarakat Indonesia merawat dan membumikan persatuan dan politik beradab.
"Indonesia adalah bangsa besar. Persatuan dan kesatuan bangsa adalah keajaiban bagi bangsa yang begitu majemuk ini. Untuk itu Pancasila harus dirawat dan dibumikan. Kejadian di Malaysia seharusnya mendorong bangsa Indonesia untuk selalu setia pada watak politik yang mencerdaskan kehidupan bangsa, bukan sebaliknya,” jelasnya.
Selain itu, Hasto meyakini PDI Perjuangan percaya sebagai partai yang mengedepankan toleransi, berkeadaban, dan menjunjung nilai-nilai kearifan lokal sebagai bentuk sejati watak bangsa Indonesia. Dia lantas menunjuk pepatah jawa yang berbunyi mewayu hayuning bawono yang berarti kewajiban untuk menjaga kebaikan dunia dengan keindahan kejujuran, tanpa politik kotor.
Baca: Partai Dukung Pendidikan Bangun Semangat Kebangsaan
Dia jua menyerukan kelompok-kelompok yang masih menggunakan berita palsu, ujaran kebencian, fitnah dalam politik untuk segera sadar diri.
“Kelompok politik yang masih menghalalkan segala cara demi kekuasaan, semoga tersadarkan. Bahwa politik kotor tidak pernah mendapat tempat di hati rakyat,” tegasnya
“Selamat untuk Yang Mulia Mahathir Mohamad, kita perkuat persahabatan kedua bangsa serumpun untuk cita-cita kemanusiaan bersama,” tutup Hasto.