Madiun, Gesuri.id - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengapresiasi pelaksanaan program keluarga berencana (KB) yang diterapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun hingga berhasil meraih juara pertama nasional untuk Pelayanan Keluarga Berencana Rumah Sakit (PKBRS).
"Saya apresiasi atas apa yang sudah dilakukan dan dicapai Kota Madiun. Seperti kita ketahui tadi, Kota Madiun juara satu nasional untuk PKBRS. Inovasinya juga bagus. Prinsip saya mendukung apa yang sudah dilakukan di sini terkait pelaksanaan program keluarga berencana," ujar Hasto saat kunjungan kerja di RSUD Kota Madiun, Jatim, Rabu (29/7).
Ia menjelaskan sejumlah hal yang disoroti keberhasilannya, di antaranya adalah angka rata-rata kehamilan masyarakat Kota Madiun yang sudah di bawah dua. Artinya, masyarakat secara umum sudah melaksanakan dua anak cukup. Hanya, masih perlu adanya perhatian untuk jarak kehamilannya.
Baca: Hasto Wardoyo Targetkan Pegawai BKKBN Mampu Berinovasi
Hasto menambahkan jarak kehamilan baiknya di atas tiga tahun. Hal itu juga berkaitan dengan kualitas dari calon anak tersebut.
"Kuantitasnya sudah bagus. Tapi kualitas SDM juga penting. Jarak kehamilan baiknya tidak terlalu dekat, minimal tiga tahun," kata dia.
Hasto juga mengimbau kaum perempuan tidak hamil di usia muda. Hal itu juga berkaitan dengan kesehatan calon bayi tersebut. Salah satunya, tekait dengan masalah "stunting" atau kekerdilan.
Selain itu, pihaknya juga mengapresiasi langkah Wali Kota Madiun dalam upaya penekanan stunting dengan peningkatan SDM. Salah satunya, dengan aksi pembagian telur, susu, dan sayuran. Hal itu penting untuk peningkatan gizi bagi anak-anak dan orang tua.
"Saya belum melihat kepala daerah lain yang melakukan itu. Ini juga baik untuk menghadapi pandemi seperti sekarang ini. Jadi jangan hanya "social distancing" atau "physical distancing", tapi staminanya juga diperhatikan. Langkah bagi-bagi telur dan susu sangat baik untuk itu," katanya.
Wali Kota Madiun Maidi menyatakan terima kasih atas apresiasi yang diberikan oleh Kepala BKKBN. Kunjungan Kepala BKKBN tersebut menjadi keuntungan tersendiri bagi Kota Madiun sebab ia bisa meminta saran dari seorang ahli secara langsung.
Hal itu penting sebagai langkah pengambilan kebijakan ke depan. Salah satunya, terkait masalah jarak kehamilan dan stunting.
Baca: Inilah Implementasi Pancasila Ala Hasto Wardoyo
"Kalau memang nikah muda jadi salah satu penyebab stunting, kita bisa mulai menyusun program untuk menekan itu. Kalau masalahnya pada saat kehamilan, perhatian yang saat ini sudah berjalan akan kita tingkatkan," kata Wali Kota Maidi.
Dalam kunjungan tersebut, Kepala BKKBN juga menyempatkan untuk meninjau semua fasilitas layanan di rumah sakit milik pemda tersebut. Ia menilai, secara umum semuanya telah baik sesuai standar.