Ikuti Kami

Hasto Soroti Karakter Pinokio Jawa dengan Teori The Triangle of Authoritarian Populism

Karakter pemimpin yang doyan bohong inilah, lanjut Hasto, merupakan sesuatu yang secara jelas tergambarkan dalam sosok Pinokio Jawa.

Hasto Soroti Karakter Pinokio Jawa dengan Teori The Triangle of Authoritarian Populism
Seniman Butet Kertaradjasa.

Gianyar, Gesuri.id - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai tampilnya patung 'Pinokio Jawa' dalam pameran seni Butet Kertaradjasa di Ubud, Bali mengandung makna mendalam terkait karakter kekuasaan.

Awak media pun menanyakan tentang sosok Pinokio Jawa, yang memberi gambaran tentang teori Authoritarian Populism sebagaimana disampaikan Hasto dalam paparan disertasi ilmiahnya di Universitas Indonesia (UI), Sabtu, 18 Oktober 2024 kemarin.

Baca: Ganjar Pranowo Yakin Andika-Hendi Akan Menang di Pilgub Jateng

"Itu kan suatu tulisan, tulisan dari Dr. Sukidi di majalah Tempo. Kemarin saya sebutkan bagaimana Pak Sukidi ini mampu menampilkan pemikiran-pemikiran yang kritis dengan menggunakan berbagai teori-teori untuk menjelaskan terjadinya authoritarian populism, salah satunya dengan gambaran Pinokio Jawa," kata Hasto menjawab awak media di sela pameran tunggal Butet Kertaredjasa, Ubud, Bali, Sabtu (19/10/2024) malam.

Hasto menegaskan bahwa Pinokio Jawa adalah sebuah karakter kepemimpinan pembohong, dan karakter itu termasuk dalam The Triangle of Authoritarian Populism dalam teori kepemimpinan Machiavelli.

"Kalau Pinokio kan sebenarnya menggambarkan karakter yang kemarin dalam salah satu aspek dari The Triangle of Authoritarian Populism itu kan Machiavelli," ujar Hasto.

Baca: Lima Kelebihan Gubernur Ganjar Pranowo

"Disitu bagaimana cara untuk menjaga kekuasaan itu kan salah satunya untuk menjadi pembohong yang hebat, untuk kemudian tidak pernah kekurangan alasan di dalam mengingkari janji-janjinya," jelas Hasto.

Karakter pemimpin yang doyan bohong inilah, lanjut Hasto, merupakan sesuatu yang secara jelas tergambarkan dalam sosok Pinokio Jawa tersebut.

"Itu salah satu identifikasi secara teoritik dari berbagai gambaran-gambaran tentang praktik kekuasaan," tegas Hasto.

Quote