Jakarta, Gesuri.id - Wali Kota Yogyakarta terpilih Hasto Wardoyo tengah mempelajari secara langsung terkait dengan kondisi permukiman di Kota Yogyakarta.
Sebelumnya, dia sempat berkomunikasi dengan ketua RW setempat untuk mengajak warga bergotong-royong membangun RTLH.
Hasilnya, warga menyetujui dan siap untuk membantu memperbaiki RTLH. Jika resmi dilantik nantinya, program semacam ini akan terus dilanjutkan oleh Hasto. Dia berkomitmen akan membesarkan program kerja Baznas.
Baca: Ganjar Panaskan Suasana Kampanye Akbar di Grobogan
"Insya Allah akan membantu membesarkan Baznas. Untuk mengumpulkan dana masyarakat, seharusnya legal dan entek terus ono. Jangan ditumpuk, harus segera disalurkan," ujar Hasto, Minggu (12/1).
Dia mengatakan ada dua rumah RTLH yang direhabilitasi. Keduanya adalah rumah milik Sariyem di di Singosaren Kidul dan rumah milik Walijan di Kleben Kuncen, Pakuncen, Wirobrajan. Hasto mengatakan rumah Sariyem ini terbilang strategis lantaran lokasinya masih berada di dekat jalan raya.
Berdasarkan pengalamannya memimpin Kabupaten Kulonprogo, ada RTLH dengan kondisi lebih parah, misalnya lokasinya yang sempit dan berada di dalam gang. Giat Hasto selama di Kulonprogro pun rencananya akan kembali dia duplikasi di Kota Yogyakarta, yakni mengecek kebersihan lingkungan warga setiap hari Sabtu dan Minggu.
Hasto mencatat jumlah RTLH di Kota Yogyakarta pun masih banyak jumlahnya. Bahkan pada akhir 2023 lalu jumlah RTLH mencapai lebih dari 1.900-an.
"Masih banyak. Hari ini saya belajar, pemanasan supaya nanti saya tahu dan melihat seperti apa respon warga. Ingin membuktikan gotong royong di Kota Jogja masih ada dan semboyan Segoro Amarto masih relevan," katanya.
Rehabilitasi RTLH di Kota Jogja turut menggandeng Badan Amal Zakat Nasional (Baznas) Kota Jogja. Ketua Baznas Kota Jogja Syamsul Ashari mengatakan dana zakat yang dikelola oleh Baznas Kota Jogja dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Diantaranya berkaitan dengan sandang, pangan, papan, dan pendidikan. Rehabilitasi RTLH ini merupakan program rutin yang dijalankan Baznas Kota Jogja setiap tahunnya. Pada tahun lalu, setidaknya ada 49 RTLH yang direhabilitasi.
"Tahun ini harapannya bisa lebih banyak sesuai dengan besaran penerimaan zakat yang diterima Baznas Kota Jogja," ujar Syamsul saat ditemui di Singosaren Kidul, Wirobrajan, Minggu (12/1/2025).
Syamsul mengatakan masing-masing RTLH mendapatkan bantuan subsidi sebesar Rp 20 juta. Proses pembangunan rumah dilakukan secara gotong royong. Selain dilakukan secara sukarela oleh warga setempat, pembangunan RLTH yang sudah-sudah juga turut menggandeng tentara manunggal membangun desa (TMMD).
Baca: Ganjar Tegaskan Seluruh Kader PDI Perjuangan Taat Pada Aturan
"Kalau dengan TMMD (bantuan) agak lebih kecil karena dikerjakan oleh TNI Polri dan dapat anggaran dari APBD juga. Jadi kita tinggal menambah sedikit. Misalnya menambah dipan, kursi," ungkapnya.
Sementara, Sariyem mengaku senang dan bersyukur atas rehabilitasi yang dilakukan di rumah tinggalnya. Dia mengatakan selama dua tahun terakhir atap rumahnya kerap kali bocor saat hujan. Belum lagi lantai dan dindingnya juga sudah memerlukan perawatan. Sariyem tinggal seorang diri. Sehari-hari dia hanya bekerja sebagai buruh lepas.
"Alhamdulillah, bersyukur akhirnya rumah saya bisa direhabilitasi karena kalau hujan atapnya sering bocor," ungkapnya.