Kulonprogo, Gesuri.id - Pemerintah Kabupaten Kulonprogo melakukan percepatan pembangunan jalur Bedah Menoreh dengan bersinergi bersama Pemerintah DIY. Saat ini terdapat 10 rute alternatif jalur tersebut.
Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo, Senin (11/6), menyatakan adanya sinkronisasi antara rencana Pemkab dengan bagian-bagian yang telah disetujui Gubernur DIY perihal jalur alternatif tersebut.
Pemkab, lanjut Hasto, bersepakat adanya jalur tersebut nantinya bisa mempromosikan potensi wisata dari 12 objek yang produktif dan telah beroperasi di sekitar jalur itu.
Sebagai informasi, beberapa opsi rute yang dimunculkan Dinas Pekerjaan Umum, Energi dan Sumber Daya Mineral (DPUESDM) DIY, terlihat bahwa rute terpendek sepanjang 43 kilometer melewati jalur alternatif Sentolo-Nanggulan. Adapun jika melalui wilayah Bendo (Samigaluh), panjang rute mencapai 63 kilometer.
Sedangkan bila melewati wilayah Purworejo panjang rute menjadi sekitar 53 kilomter yang menjadi pilihan terbaik dari sisi Pemkab Kulonprogo.
"Alternatif yang kami pilih 53 kilometer. Begitu sampai Samigaluh lalu lewat Pete langsung Borobudur, tidak lewat Bendo. Itu panjang rutenya sama dengan jarak Purworejo ke Borobudur," jelas politisi PDI Perjuangan ini.
Pemkab juga menginginkan agar jalur Bedah Menoreh nantinya bisa sekaligus menjadi jalur akses menuju rest area yang akan dibangun Pemkab Purworejo di kawasan hutan pinus Perhutani. Dengan begitu, upaya menyentuh 12 objek wisata bisa terealisasi.
Soal anggaran, Hasto berharap bisa ditangani oleh Dana Keistimewaan meskipun pembebasan sedikit lahan di ruas Samigaluh-Girimulyo diinisiasi dengan APBD Kulonprogo.