Jakarta, Gesuri.id - Wali Kota Jogja terpilih Hasto Wardoyo akan menggerakkan transporter atau penggerobak untuk membawa sampah milik masyarakat dan disalurkan ke depo.
Dengan demikian, masyarakat tak perlu lagi membawa sampah secara mandiri ke depo-depo sampah.
Hasto mengatakan, pemilahan sampah di tingkat depo merupakan pekerjaan yang berat. Sebab, petugas di depo harus memilah sampah dalam volume yang besar setiap harinya.
Baca: Ganjar Pranowo Pertanyakan Hasil Penghitungan Cepat Sementara
Upaya ini jelas tak efektif. Untuk itu, meski upaya-upaya penuntasan masalah sampah terus dia inisiasi, tetapi Hasto mendorong masyarakat untuk tetap meningkatkan kepedulian dalam pengelolaan sampah. Masyarakat diharapkan menyadari upaya memilah sampah menjadi ujung tombak pengelolaan sampah di tingkat masyarakat.
"Saya akan persuasif dan bertahap bagaimana masyarakat dapat memilah sampah," ujar Hasto saat dikonfirmasi, Jumat (14/2/2025).
Hasto menyebut, pengelolaan sampah akan jauh lebih mudah jika masyarakat tertib melakukan pemilahan. Nantinya, transporter sampah akan bertugas sesuai jadwal hari. Misalnya, pada hari-hari tertentu hanya sampah organik saja atau anorganik saja yang akan diangkut ke depo.
"Saya rencana kalau masyarakat sudah bisa memilah, transporter itu bisa saya agendakan. Misalkan hari Senin jenis apa sampahnya, Selasa jenis apa yang diambil," katanya.
Di sisi lain, masyarakat juga diajak untuk tertib dalam memikirkan sampah. Kepedulian terhadap sampah juga diharapkan bisa meningkat di tengah masyarakat. Hasto menyoroti masih banyak masyarakat yang abai dalam membuang sampah.
Baca: Ganjar Tegaskan Seluruh Kader PDI Perjuangan Taat Pada Aturan
Misalnya, sampah yang kemudian dibuang di lantai ataupun dibuang di tempat sembarangan begitu saja. Ini menunjukkan masyarakat yang tak peduli dengan sampah yang sudah diproduksi sendiri.
Hasto juga mengimbau masyarakat untuk tak membuang sampah secara mandiri di depo-depo sampah. Sebab, ini akan berpotensi memunculkan tumpukan sampah di tepian jalan.
"Kadang, makan jeruk dibuang di jalan. Makan permen, bungkusnya dibuang di jalan. Kaya gitu kan karena tidak ada kepedulian sama sekali. Itu penting sekali, saya berharap masyarakat tidak membuang sampah (langsung) di depo sehingga nanti banyak yang ditaruh di pinggir jalan," ungkapnya.