Ikuti Kami

Hasto Wardoyo Targetkan 9 Ribu Rumah Tak Layak Huni Tuntas Selama Lima Tahun Menjabat

Kondisi ini banyak ditemukan di kawasan-kawasan kumuh, seperti bantaran sungai dan pinggiran rel kereta api.

Hasto Wardoyo Targetkan 9 Ribu Rumah Tak Layak Huni Tuntas Selama Lima Tahun Menjabat
Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo.

Jakarta, Gesuri.id - Persoalan tempat tinggal atau rumah tidak layak huni (RTLH) masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi Wali Kota Jogja Hasto Wardoyo.

Selama masa kepemimpinannya, Hasto berkomitmen untuk menyelesaikan ribuan RTLH yang tersebar di Kota Jogja.

Berdasarkan pendataan yang dilakukan Pemkot Jogja, saat ini tercatat masih ada sekitar 9 ribu unit tempat tinggal warga yang masuk kategori tidak layak.

Baca: Ganjar Pranowo Belum Pastikan Maju Pada Pilpres 2029

Kondisi ini banyak ditemukan di kawasan-kawasan kumuh, seperti bantaran sungai dan pinggiran rel kereta api.

Jumlah itu tidak hanya rumah secara utuh, tetapi bisa juga bagian rumah seperti kamar.

“Bahkan, sebagian ada yang berupa sepetak bangunan namun difungsikan untuk tempat tidur, jamban, sekaligus tempat makan,” kata Hasto, Minggu (27/4/2025).

Hasto menargetkan menyelesaikan permasalahan tempat tinggal tidak layak huni pada lima tahun masa jabatannya.

Namun diakui, untuk mewujudkan hal tersebut pemerintah kota (pemkot) harus tancap gas.

Oleh karena itu, bedah rumah atau perbaikan tempat tinggal tidak layak huni bakal dilakukan setiap akhir pekan.

“Saya inginnya Sabtu-Minggu itu selalu ada bedah rumah,” ujarnya.

Bupati Kulon Progo 2011-2019 itu mengakui, untuk mengejar target perbaikan 9 ribu tempat tinggal tidak layak huni memang berat jika dilakukan pemerintah sendiri.

Sehingga, dia pun berharap ada budaya gotong royong antarmasyarakat dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.

Sistem gotong royong diklsim cukup efektif selama masih mengemban jabatan kepala daerah di Kulon Progo.

Bahkan, sepuluh rumah mampu diperbaiki kala itu setiap akhir pekan dengan kerja asama antara pemerintah dengan masyarakat.

Dia menilai, semangat gotong royong tersebut sejatinya bisa digelorakan di Kota Jogja.

Terlebih, selama ini Kota Jogja juga sudah kental dengan slogan Segoro Amarto atau yang memiliki arti Semangat Gotong Royong Agawe Majuning Kota Ngayogyakarta.

“Kalau semua itu ditanggung oleh pemerintah tidak mungkin, karena anggarannya tidak besar. Cuma kalau gotong-royong ini sering unlimited,” jelasnya.

Baca: Ganjar Pranowo Mempertanyakan Klaim Sawit Sebagai Aset Nasional

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Jogja Wisnu Sabdono Putro menilai, komitmen pemkot dalam menyelesaikan permasalahan tempat tinggal tidak layak huni cukup bagus. Sehingga secara prinsip legislatif pun mendukung program tersebut.

Politisi PDI Perjuangan itu juga berharap, agar program bedah rumah bisa memberikan dampak positif kepada masyarakat.

Terlebih bagi warga Kota Jogja yang selama ini tinggal pada tempat-tempat yang kurang layak.

“Kami di legislatif sangat mendukung, dan sudah kami susun jadwalnya agar setiap Sabtu Minggu  mengadakan bedah rumah,” bebernya.

Quote