Semarang, Gesuri.id - Hadiri Hari Santri Nasional, Wali kota Semarang, Hendrar Prihadi menegaskan siap bergerak bersama para santri untuk bersatu membangun bangsa, terlebih dalam menjaga kondusifitas dan perdamaian di Indonesia.
Penegasan sikap Hendi sesuai dengan tema yang diusung pada Peringatan Hari Santri Nasional di tahun 2018, yaitu ‘Bersama Santri Damailah Negri’.
Baca: Presiden Minta Santri Jangan Mudah Percaya Hoaks
Isu perdamaian diangkat sebagai respon atas kondisi bangsa Indonesia yang saat ini sedang menghadapi berbagai persoalan, antara lain seperti maraknya hoax yang memecah belah bangsa, ujaran kebencian, polarisasi simpatisan politik, propaganda kekerasan, hingga terorisme.
“Peringatan hari santri ini menjadi moment yang tepat untuk mempertegas peran santri sebagai elemen sentral penjaga perdamaian yang berorientasi pada spirit moderasi Islam di Indonesia. Dengan karakter kalangan pesantren yang moderat, toleran, dan cinta tanah air saya yakin para santri dapat menyuarakan kedamaian, yang kemudian dapat menekan potensi konflik di tengah keberagaman masyarakat,” kata Wali Kota yang biasa disapa Hendi di Semarang, Minggu (21/10).
Hendi mengharapkan jika para santri sebagai salah satu elemen sentral penjaga perdamaian di Indonesia harus bersikap kolaboratif bersama elemen masyarakat lainnya, yang dengan begitu maka akan semakin memperbesar kekuatan dalam melakukan pergerakan.
Ditegaskannya agar para pemuda tidak menonjolkan kepentingan organisasinya saja tetapi justru dengan beragamnya komunitas dan organisasi ini dapat mewarnai Kota Semarang.
“Ada kelompok santri, ada pemuda yang tergabung dalam organisasi nasionalis, atau para pemuda lain yang tergabung dalam komunitas hobi, semuanya harus bareng-bareng bersatu membangun bangsa khususnya Kota Semarang,” tandasnya.
Baca: Santri Diajak Pertegas Rasa Persatuan dan Kesatuan
Hendi mengaku senang dengan adanya banyak pesantren di Kota Semarang, pasalnya melalui pendidikan pondok pesantren, para pemuda tidak hanya mendapatkan pendalaman pengetahuan saja tetapi juga meningkatkan sisi agamis dan pendekatan hubungan dengan Allah SWT.
“Jadi saya yakin lulusan pondok pesantren akan menjadi generasi yang mumpuni pasalnya baik jiwa, raga, maupun keilmuannya sudah dipersiapkan dengan baik tinggal bagaimana kita dapat mengamalkan dan mendarmabhaktikan dalam kehidupan untuk negara kita,” ujarnya.