Semarang, Gesuri.id - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi sebagai upaya antisipasi jika kasus Covid-19 di ibu kota Jawa Tengah membludak, maka para lurah diminta mengaktifkan kembali tempat karantina terpusat tingkat kelurahan.
Baca: Adian Napitupulu Menolak Jika GeNose Dihentikan
Hal itu, lanjutnya, karena saat ini okupansi tempat karantina terpusat di Kota Semarang berada pada angka 84 persen.
Pemerintah Kota Semarang bekerja sama dengan beberapa pihak swasta untuk menambah tempat karantina.
Setidaknya, pakan lalu ada 500 tambahan tempat tidur isolasi.
Penambahan tersebut dinilai masih cukup untuk menampung masyarakat yang terpapar Covid-19.
"Secara keterisian masih ada ruang yang cukup untuk menampung masyarakat yang terpapar Covid-19," ujar Hendi, sapaannya, Minggu (27/6).
Namun demikian, dia mengingatkan kepada para lurah untuk kembali mengaktifkan Kampung Siaga Candi Hebat.
Menurutnya, Kampung Siaga Candi Hebat sudah termasuk paket komplit dalam penanganan Covid-19.
Di mana di dalamnya termasuk penyediaan tempat karantina terpusat tingkat kelurahan.
"Saya rasa ini bisa diaktifkan kembali. Saat mereka (warga) cari tempat tidur di rumah sakit atau dimanapun tidak ada, mereka sementara di situ (tempat karantina tingkat kelurahan). Jadi, tidak kumpul dengan keluarganya," ujarnya.
Dia menyebutkan, sudah ada beberapa kelurahan yang menyediakan tempat karantina.
Ada yang mengelola rumah kosong sebagai tempat karantina.
Ada pula yang memanfaatkan balai kelurahan.
Dia mempersilakan para lurah untuk berinovasi dalam penanganan Covid-19.
"Silakan saja berkreasi, koordinasi dengan puskesmas untuk dokter yang tiap hari bisa memeriksa penderita Covid-19," tambahnya.
Di samping penyediaan tempat karantina, lanjut Hendi, dalam Kampung Siaga Candi Hebat juga terdapat lumbung pangan.
Baca: Perbup Kawin Kontrak, Harus Ada Hukuman Pidana Bagi Pelaku
Dia mendorong masyarakat bergotong royong saling membantu warga yang terdampak Covid-19.
Ini merupakan konsep bergerak bersama dalam penanganan pandemi Covid-19.
"Saya mengetuk hati masyarakat yang punya kemampuan membantu beras, sayur, telur, atau apapun bisa dikumpulkan dalam program Kampung Siaga Candi Hebat, kemudian dibagikan kepada masyarakat yang terkena dampak," ucapnya. Dilansir dari tribunnews.