Semarang, Gesuri.id - Wali Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) Hendrar Prihadi berharap masyarakat tidak cemas akan aksi teror pembakaran kendaraan yang tengah marak terjadi di Jateng.
Hendi begitu sapaan hangat Hendrar, meminta warga semakin merapatkan barisan menjaga kekompakan dan menggencarkan kembali pos keamanan lingkungan (kamling).
Baca: Ganjar-Kapolda Jateng Koordinasi Kasus Pembakaran Mobil
“Kepolisian, Muspida, TNI dan Pemkot serta Pemprov juga hari ini sedang bekerja. Sehingga masyarakat pun harus support dengan cara melakukan pengamanan secara mandiri atau lewat siskamling,” kata Hendi di Semarang, Senin (4/2).
Politisi PDI Perjuangan ini juga menegaskan, pemerintah juga sudah memasang beberapa CCTV. Hingga di kampung-kampung yang dipasang secara swadaya oleh beberapa perumahan.
Pihaknya telah memerintahkan Diskominfo agar CCTV yang di kampung dan jalan atau bangunan milik swasta itu, terintegrasi dengan Situation Room milik Pemerintah Semarang.
“Supaya kalau ada kejadian, dari Kepolisian punya data dan mampu mengidentifikasi siapa pelakunya,’’ tegasnya.
Sementara itu Polda Jateng menerjunkan 450 personil untuk memburu pelaku teror pembakaran kendaraan di Kota Semarang. Personil ini diperbantukan untuk Polrestabes Semarang.
Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono menyebutkan, pihaknya juga telah membentuk tim Satgas untuk memberantas aksi teror ini. Satgas dipimpin oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jateng.
“Secara simultan Polda Jateng memberikan backup kepada Polrestabes Semarang, ada 450 personil yang kita perbantukan,” kata Kapolda.
Selain personil kepolisian, ia meminta kepada masyarakat untuk mengamankan lingkungan tempat tinggalnya. Peran masyarakat dalam menjaga keamanan dapat diaplikasikan melalui siskamling.
Menurutnya, pelaku teror yang akhir-akhir ini terjadi membuat masyarakat Kota Semarang resah.
Baca: Eko Ajak Masyarakat Aktif Lakukan Perekaman e-KTP
Tidak ditemukan motif ekonomi dalam setiap aksi yang dilancarkan. Hal ini dibuktikan dengan tidak ada materi yang diambil oleh pelaku.
“Tidak ada yang berlatarbelakang faktor ekonomi karena tidak ada barang yang dicuri. Kemudian tidak ada latar belakang dendam pribadi, korbannya mengaku tidak ada yang punya musuh, warga kita baik semua,” ujarnya.