Jakarta, Gesuri.id - Kepala LKPP, Hendrar Prihadi (Hendi) menekankan pentingnya meningkatkan pembelian produk dalam negeri dan menjadikan produk lokal sebagai tuan rumah di negara sendiri.
Sistem e-katalog diutamakan untuk mendukung keberlanjutan ekonomi dan sosial. Secara ekonomi, e-katalog memberikan dukungan signifikan kepada produk dalam negeri dan UMKM.
Baca: Ganjarist Komitmen Setia Dukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2029
Pada aspek sosial, sistem e-katalog terus diperbaiki untuk meminimalisir praktek KKN dan mendorong pemerataan peluang usaha. Salah satu inisiatif terbaru adalah peluncuran fitur e-audit pada e-katalog versi 6, hasil kolaborasi dengan LKPP, KPK, dan BPKB.
”Fitur ini bertujuan untuk meminimalisir potensi korupsi dalam pengadaan barang dan jasa dengan mengidentifikasi empat modus kecurangan umum,” kata Hendi saat acara Indonesia Sustainable Procurement Expo (ISPE) 2024.
Pertama, alarm akan berbunyi di inspektorat ketika terjadi pembelian berulang dengan penyedia yang sama atau terafiliasi.
Kedua, alarm berbunyi pada pembelian produk yang baru saja ditayangkan.
Ketiga, alarm berbunyi jika proses negosiasi terjadi terlalu cepat, menimbulkan potensi pertanyaan yang harus divalidasi oleh inspektur.
”Keempat, alarm berbunyi untuk transaksi dengan penaikan harga yang tidak wajar, mencegah kolusi, nepotisme, atau korupsi,” tambah Hendrar.
Baca: Ganjar: Perlu Ada Ruang 'Check and Balances' di Pemerintahan
Hendrar menegaskan, semangat bersama dari semua pihak, termasuk LKPP, kementerian, lembaga, pemerintah daerah, dan pelaku usaha adalah kunci sukses dalam mendorong pengadaan barang dan jasa yang berkelanjutan di Indonesia.
“Saya menyambut positif dan mengapresiasi terselenggaranya kegiatan ISPE 2024. Semoga kegiatan ini menjadi momentum bersama untuk menyamakan sudut pandang tentang kepentingan, pertimbangan, dan aspek-aspek berkelanjutan dalam pengadaan barang dan jasa di Republik Indonesia,” tutup Hendi.