Jakarta, Gesuri.id - Politikus PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno mengatakan pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang menyoroti kaum milenial yang hanya berdemo saja tapi tidak memberi sumbangsih kepada negara, relevan seperti yang disampaikan Presiden ke-35 AS John F Kennedy.
"Itu pertanyaan relevan untuk siapa pun. Pertanyaan reflektif untuk semua komponen bangsa. Dulu bahkan John Kennedy membuat slogan yang lebih umum, 'jangan tanyakan apa yang telah dilakukan negara untukmu, tapi bertanyalah apa yang telah kamu perbuat untuk negaramu'," kata Hendrawan, Kamis (29/10).
Baca: Mega Ingin Anak Muda Beradab, Tidak Bakar Fasilitas Umum
Menurutnya, yang perlu dihindari adalah asosiasi generasi milenial sebagai generasi penuntut atau generasi yang bergerak karena latah atau ikut-ikutan saja. Tapi tidak mengerti apa masalahnya.
"Ini yang oleh para budayawan disebut pendangkalan proses berpikir. Belum tahu apa sesungguhnya isi suatu UU, tiba-tiba nurut diajak demo dan berteriak kegirangan melihat fasilitas publik dibakar. Ini tak bisa dibiarkan," ujarnya.
Hendrawan mengatakan, demokrasi tidak boleh dikalahkan oleh mobokrasi. Generasi milenial harus jadi generasi kreatif, bukan generasi manja dan konsumtif.
"Generasi yang memahami akar dan arah gerak sejarah perjuangan bangsa," kata anggota DPR itu.
Megawati Sentil Milenial
Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sebelumnya meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk tidak memanjakan kaum milenial. Sebab, dia mempertanyakan apa sumbangsih generasi muda kepada negara.
"Anak muda kita aduh saya bilang sama Presiden jangan dimanja dibilang generasi kita generasi milenial saya mau tanya hari ini apa sumbangsihnya generasi minelial yang sudah tahu teknologi seperti kita bisa virtual tanpa harus bertatap langsung," kata dia dalam sambutannya saat peresmian kantor DPD-DPC PDI Perjuangan secara virtual, Rabu (28/10).
Mega kemudian menyebut perilaku generasi milenial hanya berdemontrasi saja hingga merusak fasilitas publik. Dia kesal fasilitas publik yang dirusak karena aksi demo beberapa pekan lalu.
Baca: Megawati Bicara Soal Milenial, Isu PKI, Hingga Demo Anarkis
"Apa sumbangsih kalian kepada bangsa dan negara ini masak hanya demo aja, nanti saya di bully saya enggak peduli hanya demo aja, ngerusak apakah ada di dalam aturan berdemo diizinkan karena ketika reformasi kita masuk ke alam demokrasi, Ya. Tapi adakah aturannya bahwa untuk merusak? Enggak ada," tegasnya.
Presiden kelima RI ini meminta bagi masyarakat yang protes bisa ke DPR. Sehingga aspirasi tersalurkan tanpa merusak fasilitas.
"Saya bilang kepada mereka yang mau demo demo ngapain sih kamu demo demo, kalau enggak cocok pergi ke DPR , itu ada namnanya rapat dengar pendapat itu terbuka bagi aspirasi," ucapnya.