Jakarta, Gesuri.id - Ketua Umum Badan Pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIMPI) Mardani H. Maming menilai konten-konten digital perlu diatur.
"Sehingga, dalam UU ini sangat perlu untuk mengedukasi bagaimana konten-konten yang dibuat secara pribadi ataupun kelompok apakah itu bisa diatur. Harus lebih edukasi. Jangan sampai menyalahgunakan kontennya sehingga anak-anak yang masih di bawah umur yang seharusnya tidak boleh menggunakan gadget bisa bermasalah," ungkapnya.
Baca: HUT ke-48 PP HIPMI, Ini Harapan Khusus Mardani
Lebih lanjut, Maming meyakini, industri penyiaran akan tumbuh, meski ada COVID-19. Pasalnya, prospek industri penyiaran membuat pemasang iklan menggelontorkan dana guna mendukung kegiatan bisnis.
Terlebih, di era pandemi COVID-19, keberadaan media sangat penting, karena masyarakat yang lebih banyak beraktivitas di rumah, konsumsi konten media pun meningkat.
"Ekonomi dunia termasuk Indonesia sedang dilanda badai COVID-19, yang mau tidak mau pangsa pasar pada sektor bisnis tetap ingin bertahan. Konten digital banyak yang menawarkan dengan memberikan kemudahan untuk meningkatkan pemasaran produk yang tidak hanya menjadi pemakai, tapi juga investor di industri penyiaran serta platform digital," ujar Maming.
Menurutnya, beberapa faktor yang menyebabkan masyarakat beralih ke konten digital yakni adanya penghematan secara operasional.
Di samping itu, kualitas yang cukup baik, sehingga konsumsi media masyarakat mulai beralih ke digital di era pandemi COVID-19. Konten digital melalui platform mobile atau smartphone juga dirasa penting.
Baca: Mardani Berbagi Kiat Bisnis dengan Raffi Ahmad & Baim Wong
"Sehingga muncul banyak start-up baru di Tanah Air, banyak sekarang bisnis yang berhubungan dengan digital yang juga mungkin akan menjadi masalah bagi pemilik-pemilik televisi besar yang ada sekarang. Karena setiap manusia sekarang bisa membuat konten masing-masing melalui Instagram, Youtube, dan Facebook," ucapnya.
Mantan Bupati Tanah Bumbu Kalimantan Selatan itu mengimbau kepada pengusaha muda untuk terjun dalam industri penyiaran dan digital.