Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan TB Hasanuddin membantah pernyataan mantan Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Ahmad Yani yang menyebut Ketua Panitia Kerja (Panja) Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) adalah Ribka Tjiptaning yang merupakan Politikus PDI Perjuangan.
Baca: Karolin dan Pemuda Katolik Siap Salurkan Bansos Presiden
Hasanuddin memastikan pernyataan Ahmad Yani tak memiliki sumber yang jelas dan bohong alias hoax .
"Saya tegaskan itu hoax. Pernyataan Ahmad Yani ini benar-benar tak sesuai kenyataan ," seru Hasanuddin saat dihubungi, Minggu (7/6).
Menurut Hasanuddin, pihaknya mengklarifikasi pernyataan Ahmad Yani dengan 2 alasan. Alasan pertama, kata dia, hingga saat ini Surat Presiden (Surpres) soal RUU HIP belum keluar. Jadi belum ada pembahasan apapun
Kemudian yang kedua, lanjut Hasanuddin, Panita Kerja (Panja) RUU HIP ini belum terbentuk sehingga tidak ada penunjukan siapa Ketua Panjanya .
"Panjanya saja belum terbentuk, bagaimana mungkin sudah ada penunjukan ketua. Ini kan mengada-ada," cetus anggota Komisi I DPR tersebut .
Hasanuddin menyayangkan pernyataan Ahmad Yani yang subjektif dan cenderung memprovokasi. Mestinya, kata dia, sebagai seorang politisi Ahmad Yani, harus memiliki data akurat sebelum berkoar-koar.
"Seorang politisi mestinya memberi pencerahan kepada publik , ini malah membuat statement provokasi," tandasnya.
Sebelumnya, seperti dimuat media online Law Justice, Minggu (7/6), tertulis bahwa Ahmad Yani menyebut Ketua Panitia Kerja (Panja) Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP), adalah Politikus PDI Perjuangan Ribka Tjiptaning.
Kata dia, Ribka Tjiptaning adalah penulis buku aku bangga jadi anak PKI yang sempat menghebohkan.
Hal itu disampaikan Ahmad Yani yang juga mantan Anggota DPR RI itu dalam diskusi via online bertemakan “Komunisme dan Oligarki di Balik RUU Haluan Ideologi Pancasila”, Sabtu (6/6).
"Ketua Panja RUU HIP anak PKI Ribka Tjiptaning, bisa bayangkan, berkuasa penuh dalam teknis bisa mengontrol tim ahli, bisa masukkkan materi," katanya.
Baca: Lomba Kreatif Ngevlog dan Video Dokumenter Kenang Bung Karno
Ahmad Yani sendiri merupakan mantan Politisi PPP. Dia pernah menjadi anggota Komisi III DPR RI dari partai berlambang Ka'bah itu pada periode 2009-2014.Namun, pada 2018 dia pindah ke Partai Bulan Bintang (PBB). Karena hal ini, sebagian kader PPP menyebut Ahmad Yani sebagai Politikus "kutu loncat".
Politikus PPP asal Sumsel, Agus Sutikno, mengatakan Ahmad Yani merupakan politisi 'kutu loncat' dan bukan sosok yang mengakar di PPP.
"Sebelumnya dia di PAN, kemudian pindah ke PPP. Dan sekarang pindah lagi ke PBB. Para kader pun melihat bahwa ia memang bukanlah kader sungguhan di PPP," ujar Agus.