Ikuti Kami

HUT ke-497 Jakarta, Hardiyanto Kenneth Sebut Ada 5 Poin yang Harus Diperhatikan Pj Gubernur

Adanya UU Nomor 2 Tahun 2024 tentang Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, terdapat sejumlah aspek yang dapat dioptimalkan Heru Budi.

HUT ke-497 Jakarta, Hardiyanto Kenneth Sebut Ada 5 Poin yang Harus Diperhatikan Pj Gubernur
Anggota DPRD DKI Fraksi PDI Perjuangan Hardiyanto Kenneth di acara HUT ke-497DKI Jakarta yang diadakan di gedung DPRD DKI Jakarta (Foto: dok. DPRD DKI)

Jakarta, Gesuri.id - Pada perayaan HUT ke-497 DKI Jakarta, sorotan kembali tertuju pada berbagai permasalahan yang dihadapi oleh warga Jakarta yang belum terselesaikan dengan baik di bawah kepemimpinan Pj Gubernur Heru Budi Hartono.

Dengan adanya Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024 tentang Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, terdapat sejumlah aspek yang dapat dioptimalkan oleh Heru Budi untuk mengatasi berbagai tantangan ini.

Anggota DPRD DKI Jakarta dari fraksi PDI Perjuangan Hardiyanto Kenneth menilai ada lima poin yang harus diperhatikan oleh Heru Budi, seperti dikutip dari detik.com, diantaranya: 

1.⁠ ⁠Penanganan Banjir yang Lambat

Pria yang akrab disapa Bang Kent ini menilai bahwa program normalisasi sungai dan penanganan drainase tidak berjalan optimal. Kenneth mengkritik lambatnya pengerukan sungai dan pembangunan infrastruktur penanganan banjir.

"Warga sering kali merasakan dampak langsung dari banjir yang mengganggu aktivitas sehari-hari dan merusak properti. Banyak yang merasa pemerintah kurang responsif dalam menghadapi banjir tahunan," ujar Kenneth dalam keterangannya, Sabtu (22/6/2024).

2.⁠ ⁠Kemacetan Lalu Lintas

Kenneth menyatakan kebijakan transportasi belum efektif dalam mengurangi kemacetan. Implementasi program transportasi massal masih perlu ditingkatkan.

"Kemacetan yang tak kunjung teratasi membuat warga harus menghabiskan banyak waktu di jalan. Mereka menginginkan solusi yang lebih nyata dan cepat," tutur Ketua IKAL PPRA LXII Lemhannas RI tersebut.

3.⁠ ⁠Pelayanan Publik yang Belum Merata

Kenneth menyoroti distribusi pelayanan publik, terutama di bidang kesehatan dan pendidikan, masih belum merata. Fasilitas di beberapa wilayah masih kurang memadai.

"Banyak warga yang mengeluhkan sulitnya akses ke pelayanan kesehatan berkualitas dan pendidikan yang layak, terutama di daerah padat penduduk dan pinggiran kota," jelas Politikus PDI Perjuangan itu.

4.⁠ ⁠Pengelolaan Sampah dan Lingkungan

Menurut Kenneth program pengelolaan sampah belum optimal. Penanganan sampah dan pemeliharaan kebersihan lingkungan masih menjadi masalah serius.

"Warga sering kali mendapati sampah yang menumpuk dan lingkungan yang kotor, yang mengurangi kenyamanan dan kualitas hidup di Jakarta," ungkap Kenneth.

5.⁠ ⁠Perumahan dan Pemukiman Kumuh

Kenneth menilai program perumahan untuk warga berpenghasilan rendah belum mencapai target. Revitalisasi pemukiman kumuh belum menunjukkan hasil yang signifikan.

"Banyak warga yang tinggal di pemukiman kumuh merasa belum mendapatkan perhatian yang cukup dari pemerintah dalam hal penyediaan perumahan yang layak," kata Kenneth.

Optimalisasi Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024

Untuk menjadikan Jakarta kota global yang layak huni setelah tidak lagi menjadi ibu kota, Plt Gubernur Heru Budi perlu mengoptimalkan beberapa aspek penting dari Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024:

1.⁠ ⁠Infrastruktur dan Transportasi

Pemprov DKI perlu pengembangan transportasi publik. Meningkatkan jangkauan dan kualitas transportasi publik seperti MRT, LRT, dan bus TransJakarta.

Selain itu, manajemen lalu lintas juga perlu jadi perhatian. Mengimplementasikan sistem manajemen lalu lintas yang canggih untuk mengurangi kemacetan.

2.⁠ ⁠Pengendalian Banjir dan Pengelolaan Lingkungan

Hal berikutnya yang perlu jadi perhatian adalah normalisasi sungai. Melanjutkan program normalisasi sungai dan perbaikan drainase.

Hal yang sama juga perlu dilakukan pada pengelolaan sampah. Membangun infrastruktur pengelolaan sampah yang lebih modern dan efisien.

3.⁠ ⁠Pelayanan Publik dan Kesejahteraan Sosial

Pemprov juga perlu peningkatan layanan kesehatan dan pendidikan. Membangun lebih banyak fasilitas kesehatan dan pendidikan, serta meningkatkan kualitas layanan.

Pelayanan terpadu untuk meningkatkan akses dan efisiensi pelayanan publik dengan memanfaatkan teknologi digital.

4.⁠ ⁠Pemberdayaan Ekonomi dan UMKM

Dukungan untuk UMKM bisa dilakukan oleh Pemprov dengan memberikan pelatihan, bantuan modal, dan akses pasar bagi UMKM untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

Warga Jakarta juga butuh lapangan kerja baru. Menarik investasi untuk menciptakan lapangan kerja baru yang berkualitas.

5.⁠ ⁠Revitalisasi Pemukiman Kumuh

Program Perumahan perlu digenjot. Membangun perumahan terjangkau untuk warga berpenghasilan rendah dan melakukan revitalisasi daerah kumuh.

"Kritik terhadap Plt Gubernur Heru Budi Hartono dari warga Jakarta mencerminkan kekecewaan terhadap penanganan berbagai permasalahan kota yang belum optimal. Dengan mengoptimalkan berbagai ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024, Heru Budi memiliki kesempatan untuk meningkatkan kualitas hidup warga Jakarta dan menjadikan Jakarta sebagai kota global yang layak huni," ujar Kenneth.

"Fokus pada peningkatan infrastruktur, transportasi, pelayanan publik, pengelolaan lingkungan, dan pemberdayaan ekonomi adalah langkah-langkah kunci yang harus diambil untuk mencapai tujuan ini," pungkasnya.

Sumber

Quote