Surabaya, Gesuri.id - Anggota DPR RI, Indah Kurniawati mengungkapkan pemahaman tentang bahaya inflasi yang selama ini menjadi momok harus juga dipahami oleh masyarakat.
Sementara aparatur pemeritah yang bersentuhan langsung dengan masyarakat adalah LPMK, RT dan RW.
Sehingga, lanjut Indah, selain berperan menjaga keharmonisan dan membangun Indeks Pertumbuhan Manusia, RT dan RW juga berperan penting dalam perekonomian masyarakat.
Baca: Indah Ajak Kepala Desa Lakukan Tindakan Nyata Atasi Inflasi
“Bahkan mampu mengatasi inflasi,” kata wakil rakyat dari PDI Perjuangan asal daerah pemilihan Surabaya dan Sidoarjo ini.
Di Kota Surabaya, Indah menilai program-program RT/RW selama ini sudah cukup baik. Semisal program kompetisi sehat untuk memperbaiki RT/RW yang dicetuskan Walikota Tri Rismaharini yang dilanjut oleh Walikota Surabaya Eri Cahyadi hingga saat sekarang.
“Jika RT-nya cantik, ekonominya baik, dan inflasinya rendah, maka tidak menyumbang inflasi Surabaya. Jadi, mari menjadi penyumbang yang baik-baik saja untuk Bangsa Indonesia,” imbau Indah.
Narasumber lainnya, Budi Hanoto, mengungkapkan, inflasi adalah fenomena peningkatan sekelompok barang yang meningkat dari tahun ke tahun. Inflasi menyebabkan harga barang naik.
Di Jawa Timur, kata dia, saat ini tingkat inflasinya 6,47 persen, lebih tinggi dari nasional dan tertinggi ke-5 dari semua provinsi di Indonesia. Dari 6,47 itu, makanan, minuman dan tembakau menjadi penyumbang terbesar. “Biaya Pendidikan juga penyumbang inflasi,” katanya.
Baca: Gerakan Bugar Dengan SICITA di Bojonegoro Meluas
Budi mengingatkan, menjelang Ramadan dan Idul Fitri ini masyarakat harus waspada terhadap inflasi di Jawa Timur. Karena daging ayam ras, telor ayam ras, angkutan udara, bawang merah dan cabe merah diprediksi naik.
“Poin ini akan naik menyusul permintaan pasar yang tinggi. Maka belanjalah sesuai kebutuhan, tidak berlebihan,” kata dia.
Pengendalian inflasi di tingkat lingkungan, kata Budi, bisa dilakukan dengan mengoptimalkan pekarangan rumah untuk budidaya pangan mandiri.