Jakarta, Gesuri.id - Sekretaris Komisi D DPRD Kabupaten Jember Indi Naidha, mengatakan kedua warga Jember berinisial TWI dan BSN, kakak beradik warga Kelurahan Tegal Besar, Kecamatan Kaliwates Jember.
"Keduanya kini masih berada di Kamboja dan menunggu dipulangkan ke Indonesia," ujar legislator PDI Perjuangan itu.
Baca: Kata Ganjar Pranowo Soal Rencana KIM Plus Jadi Koalisi Permanen
Indi mengaku mendapatkan informasi dari Ketua DPC Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) yang juga anggota DPC Repdem PDI Perjuangan Nadifatul Khoiroh.
"Mendapatkan informasi dari Mbak Nadifa, kami langsung melakukan koordinasi dengan segenap pihak," ujar Indi.
Diantaranya, Indi menghubungi Anggota Komisi I DPR-RI Junico Bisuk Partahi Siahaan, dari Fraksi PDI Perjuangan , atau akrab disapa Nico Siahaan.
"Melalui Bang Nico, kami bisa akses ke KBRI Kamboja, untuk kemudian dilakukan penyelidikan lebih lanjut, tentang kejadian dugaan TPPO," kata Indi.
Informasi dari KBRI di Kamboja, kedua korban bisa dipulangkan, dengan biaya negara, jika memang memenuhi unsur TPPO.
"Karenanya, sekarang sedang dilakukan penyelidikan apakah memang memenuhi unsur TPPO atau tidak," katanya.
Meski, menurut Ketua DPC Banteng Muda Indonesia (BMI) Jember itu, kasus yang menimpa dua warga Jember sudah memenuhi unsur TPPO, yakni unsur proses perekrutan, unsur cara dan unsur tujuan.
"Kami mencermati unsur TPPO sudah masuk, karena kan perekrutannya tidak benar, caranya juga korban mengalami intimidasi dan penyekapan, bahkan korban sekarang harus hidup menderita karena tidak lagi digaji," tandasnya.
Baca: PHK Massal di 100 Hari Prabowo, Ganjar Pranowo
Nico Siahaan, kata Indi mengingatkan, kejadian TPPO jangan terus berulang. Karenanya, calon PMI disarankan tidak memilih tujuan negara Myanmar dan Kamboja.
Alasannya, pemerintah Indonesia, tidak pernah bekerjasama untuk penempatan tenaga kerja di kedua negara itu.
“Ini semua kan karena kondisi perekonomian saat ini. Sehingga banyak warga Indonesia, dan khususnya warga Kabupaten Jember memilih bekerja diluar negeri agar bisa memenuhi kebutuhan hidupnya,” jelas politisi kelahiran Banyuwangi ini