Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPR-RI Nasyirul Falah Amru (Gus Falah) menanggapi bergabungnya Indonesia secara resmi menjadi anggota penuh blok ekonomi Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan (BRICS).
Gus Falah mengingatkan, agar pemerintah Indonesia membawa spirit Konferensi Asia Afrika (KAA) dan Nefo (New Emerging Forces) yang dahulu dikobarkan Sukarno ke dalam BRICS.
Baca: Ganjar Tegaskan Seluruh Kader PDI Perjuangan Taat Pada Aturan
"Sebagaimana kita tahu, pada tahun 1955 Bung Karno menjadikan KAA wahana bagi bangsa-bangsa Asia dan Afrika melawan kolonialisme dan imperialisme," ungkap Gus Falah, Kamis (9/1/2025).
Kemudian, sambung kader PDI Perjuangan itu, pada 1961 Bung Karno menggelorakan semangat Nefo.
Gus Falah mengungkapkan, menurut Bung Karno, Nefo mewakili kekuatan baru yang sedang berkembang yakni negara-negara Asia, Afrika, Amerika Latin yang berusaha bebas dari neo-kolonialisme dan imperialisme atau nekolim.
Dalam konteks kekinian, Gus Falah menegaskan spirit KAA dan Nefo yang anti penjajahan juga harus menjadi 'nyawa' dalam BRICS.
"Indonesia harus membawa spirit anti penjajahan dalam BRICS, termasuk perjuangan untuk kemerdekaan bangsa Palestina," ujar Gus Falah.
Baca: Ganjar Sentil Jokowi yang Tak Kembalikan KTA PDI Perjuangan
"Dengan begitu, BRICS ini nantinya bisa menjadi wahana untuk membangun tata dunia baru yang berbasiskan pada kemerdekaan dan kesetaraan, sebagaimana cita-cita Bung Karno," pungkasnya.
Sebelumnya, bergabungnya Indonesia ke BRICS diumumkan Pemerintah Brasil pada Senin (6/1). Negara pemegang kepemimpinan blok tersebut menegaskan anggota lain sudah menyetujui masuknya Indonesia ke dalam BRICS.
"Indonesia berbagi dengan anggota kelompok lainnya mendukung untuk reformasi lembaga tata kelola global dan berkontribusi positif terhadap pendalaman kerja sama di Global South," kata Pemerintah Brasil, dikutip dari Reuters.