Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IX DPR RI Abidin Fikri, apa yang dilakukan Pemerintah Indonesia dalam membeli vaksin dari berbagai negara bukan untuk menghindari kemungkinan embargo dari negara produsen.
“Itu bukan soal embargo, soal ketersediaan. Jadi, ini bukan embargo ya. Memang pemerintah harus berinisiatif, karena kan semua negara butuh vaksin. Jadi ya harus proaktif,” kata Abidin Fikri di Jakarta, Jumat (12/3).
Baca: Pengembangan Vaksin Dalam Negeri Harus Didukung!
Jadi, kata dia, pemerintah memang harus lebih cepat mendatangkan vaksin dari negara-negara produsen.
“Jadi ya siapa yang bisa melakukan pembicaraan dengan negara yang produksi vaksin, dia akan lebih baik,” kata legislator asal daerah pemilihan Jawa Timur IX ini.
Sehingga, dia menilai apa yang dilakukan pemerintah terkait mendatangkan vaksin dari banyak negara sudah tepat.
“Oh tepat dong. Karena banyak negara yang sampai sekarang belum dapat vaksin,” tuturnya.
Dia pun memberikan contoh Malaysia hingga kini belum mendapatkan vaksin Covid-19 dari negara produsen.
Baca: Pengembangan Vaksin Harus Ikuti Kaidah-kaidah Saintifik
“Rakyat Malaysia mempertanyakan juga kepada pemerintahnya kenapa belum dapat, bahkan ada 130 negara ya kalau tidak salah belum dapat, jadi Indonesia masih beruntung nih, dengan kecepatan berkomunikasi dengan negara-negara yang memproduksi vaksin,” katanya.
Di samping itu, dia menilai inovasi-inovasi di dalam negeri perlu didorong.
“Seperti yang disampaikan Pak Presiden bahwa prakarsa inovasi itu tentu harus didorong secara baik, tapi tetap harus memenuhi standar keilmuan, karena ada aspek kehati-hatian, mutu, khasiat, dan lain sebagainya kan, harus diuji secara benar, jadi bukan asal vaksin, nah itu juga sama perlakukan terhadap vaksin-vaksin yang dari luar,” pungkasnya.