Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IX DPR RI, Rahmad Handoyo menjelaskan kenapa parlemen mewacanakan pembentukan panitia kerja (panja) DPR mengenai kasus obat sirup yang diduga menjadi penyebab gagal ginjal akut.
"PDI Perjuangan dan seluruh fraksi yang lain itu sepakat untuk membentuk panja (panitia kerja, red) yaitu tujuannya untuk memberikan masukan kepada semua pihak Pemerintah terkait dengan kasus gagal ginjal ini ya mulai mencari informasi ini, bagaimana kronologisnya, bagaimana penyebabnya, apa dampaknya, apa yang sudah dilakukan oleh ahli-ahli." Papar Rahmad.
Baca: Dewi Minta Investigasi Lanjutan Akan Kasus Gagal Ginjal
"Bagaimana kasus pertama kali ini muncul di Indonesia, dan bagaimana respon terhadap Pemerintah daerah maupun Pemerintah Pusat untuk melakukan penggiat awal kali muncul, nah informasinya kan Januari kenapa baru September ini meledak, nah ini kan harus disampaikan juga sehingga informasi-informasi yang utuh, informasi yang terang benderang ini menjadikan langkah kedepan" kata Rahmad dalam keterangannya kepada Gesuri.id di Jakarta, Kamis (3/11).
Lebih lanjut Rahmad menjelaskan, ada dua arah yang disematkan dalam pembentukan panja ini.
"Jangka pendeknya itu untuk mengetahui penyebabnya, kronologisnya seperti yang saya sampaikan tadi ya termasuk bagaimana solusinya dalam jangka pendek obat-obatannya bagaimana ya, bagaimana kuratifnya pengobatan anak-anak yang sedang proses diobati. Yang tak kalah penting adalah kedepannya seperti apa, perbaikannya bagaimana tata kelola keamanan farmasi kita, bahan baku kita. Bagaimana tata kelola fungsi pengawasan dan kontrol BPOM terhadap industri farmasi, kemudian bagaimana untuk mengoptimalkan dan menutupi lubang-lubang. Dan tidak ada yang saling lempar tanggung jawab atau saling lempar ketika ada persoalan seperti ini, sehingga para pihak yang berkaitan dengan industri farmasi, berkaitan dengan BPOM ya BPOM biar dilibatkan secara utuh." Papar Rahmad.
Baca: Presiden: Pengobatan Untuk Pasien Gagal Ginjal Gratis!
Jadi intinya sambung Rahmad panja ini akan memberikan masukan terkait kesimpulan yang paling baik untuk jangka pendek dan jangka panjang demi keselamatan kita bersama.
"Saya kira ini kaitannya dengan obat-obatan industri farmasi kita, bagaimana tata kelola yang lebih optimal terhadap fungsi pengawasan dan kontrol, dan bagaimana pertanggungjawaban para industri kita di bidang farmasi kita benar-benar ikut menggunakan tata kelola dan pertanggung jawaban yang lebih baik lagi di masa depan, sehingga kita bersama-sama menghindari dan tidak akan terjadi lagi tragedi kemanusiaan seperti ini di kemudian hari." Pungkas Rahmad.