Ikuti Kami

Ini Alasan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Pilih ART daripada MRT

Wacana ini sebelumnya disampaikan oleh Cak Eri terkait pembahasan transportasi massal dalam acara Rakernas XVII Apeksi.

Ini Alasan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Pilih ART daripada MRT
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

Surabaya, Gesuri.id - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengaku ada pembahasan mengenai Mass Rapid Transit (MRT) dalam acara Rakernas XVII Apeksi.

Dimana dketahui, rencana pembangunan Advanced Rapid Transit (ART) sudah memasuki tahapan uji kelayakan atau Feasibillity Study (FS).

Wacana ini sebelumnya disampaikan oleh Cak Eri terkait pembahasan transportasi massal dalam acara Rakernas XVII Apeksi.

Namun untuk membangun MRT, biayanya begitu besar. Per kilometernya, proyek pembangunan ini memakan anggaran sekitar Rp 2,3 triliun. Jika berkaca pada kekuatan APBD Surabaya, maka realisasi proyek MRT ini akan menghabiskan anggaran yang besar.

Selain masalah anggaran, keterbatasan lahan juga menjadi masalah lain jika ingin merealisasikan proyek itu. Oleh karena itu, solusi lain untuk transportasi massal di Surabaya adalah ART.

"Kalau LRT ketemunya itu Rp 800 miliar per kilometer. Tapi ternyata, ada ART, itu seperti MRT tapi pakai magnet. Nah ternyata harganya Rp500-600 miliar per 7 kilometer, saya langsung menyampaikan ke Kementerian Perhubungan," kata Eri.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad mengatakan, untuk FS terkait ART ini, pemkot sudah menggandeng ITS, ITB dan UGM.

"Kajian awalnya sudah ada, tinggal mungkin prosesnya FS dan basic desainnya seperti apa," kata Irvan pada Radar Surabaya.

Irvan menjelaskan, ART ini merupakan salah satu proyek yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).

Ketika sudah selesai pembahasan FS, nantinya akan berlanjut pada pembahasan terkait pendanaannya. Termasuk keterlibatan wilayah terkait karena rencananya ART ini melibatkan Surabaya dan Bangkalan.

"Iya karena melibatkan antar kota. Kemudian kerja sama dengan Bangkalan juga. Terus nanti Surabaya kontribusinya seperti apa," ucapnya.

Pemerintah kota menurut Irvan juga bakal melakukan study terkait pengintegrasian angkutan umum seperti trans semanggi dan feeder dengan ART ini. Tujuannnya, agar semua jenis angkutan massal dapat terhubung dan menjadi solusi untuk memecah potensi kemacetan di Surabaya.

"Karena ART ini dari pusat, maka kita menyesuaikan. Tapi nanti apakah hasil kajian ini eksklusif lane (jalur kusus) atau mix, itu untuk hasil perencanaan nanti, akan kita perhatikan lebih detail. Jangan sampai ada operasional tapi malah menimbulkan problem baru," pungkasnya. 

Sumber

Quote