Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan Deddy Yevri Sitorus mengungkapkan duka citanya atas wafatnya mantan Ephorus (Pemimpin Tertinggi) Gereja HKBP (Huria Kristen Batak Protestan) Pendeta DR. S.A.E. Nababan, Sabtu (8/5).
"Selamat jalan Ompui Bapak. Pdt. DR. S.A.E. Nababan, Mantan Ephorus Gereja HKBP. Beliau juga pernah memimpin Dewan Gereja-Gereja se-Asia dan tingkat dunia, Ketua Gereja Lutheran sedunia dan Ketua Umum PGI," ungkap Deddy.
Baca: Pencemaran Sungai, Deddy Tegaskan Pemimpin Kaltara Tertipu
Dimata Deddy, Pendeta S.A.E. Nababan adalah seorang Pendeta pemikir.
Sang Pendeta, lanjut Deddy, juga adalah seorang senior yang sangat dihormati terutama pada masa-masa pertarungan melawan rezim otoriter Soeharto di awal 1990-an.
Deddy mengungkapkan, konflik yang memakan sejumlah korban, kehancuran banyak gedung gereja dan terbelahnya masyarakat Batak kala itu melahirkan banyak aktivis.
"Para aktivis itu kemudian terlibat dalam penggulingan Soeharto di akhir 90-an," ungkap Deddy.
"Semoga damai bersama Bapa di Sorga dan semoga semua buah pikiran mu tetap hidup melintasi zaman," pungkasnya.
Baca: Deddy Minta Hentikan Polemik Wacana Impor Beras
Seperti diketahui, pada 1992 kepemimpinan Pendeta S.A.E Nababan sebagai Ephorus HKBP di intervensi oleh rezim Soeharto melalui Bakorstanasda.
Rezim Soeharto berusaha mengkudeta kepemimpinan Pendeta Dr SAE Nababan di HKBP melalui pelaksanaan Sinode Godang Istimewa yang memilih ephorus baru, Pendeta Dr PWT Simanjuntak.
Intervensi rezim Soeharto itu, berakibat terjadinya kisruh bertahun-tahun di tubuh HKBP.