Banyuwangi, Gesuri.id - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani bersama dengan warga Desa Kebondalem, Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi, memenuhi Masjid Al-Amien desa setempat memanjatkan doa dalam rangka memperingati Haul Bung Karno.
"Sosok presiden pertama Republik Indonesia, merupakan tokoh bangsa yang dekat dengan rakyat kecil yang hidup di desa-desa. Karena itu, kami sengaja menggelar Haul Bung Karno ini di desa. Kami ingin merasakan perjuangan Bung Karno langsung dengan masyarakat kecil di desa," ujar Bupati Ipuk di Banyuwangi, Kamis (23/6).
Keguyuban warga desa dalam memperingati hari wafatnya Bung Karno, lanjut dia, menjadi penanda betapa kecintaan warga pada sosok proklamator itu tak pernah luntur.
Baca: Puan Tegaskan Rasa Kekeluargaan di Rakernas Kuat!
"Inilah yang sedang kita teladani. Bagaimana kecintaan Bung Karno kepada rakyat yang tulus akan selalu dikenang sampai kapan pun," katanya.
Bupati Ipuk sendiri menggalakkan program Bunga Desa, yakni Bupati Ngantor di Desa. Program ini berupaya untuk mendekatkan program pemerintah kabupaten langsung ke masyarakat desa.
"Sehari ini, kami juga melakukan Bunga Desa di sini. Sejak pagi tadi kami memberikan layanan langsung ke masyarakat Desa Kebondalem dan sekitarnya," tuturnya.
Setiap pekan, di program Bunga Desa Bupati Ipuk tinggal di desa seharian, dari pagi sampai petang untuk mengurai berbagai urusan warga desa.
"Ini adalah cara kami bersama Wakil Bupati Sugirah untuk menjemput bola berbagai urusan warga. Selain tetap mengoordinasikan program skala kabupaten, kami langsung berupaya menuntaskan urusan warga di desa itu. Ada urusan yang solusinya jangka pendek, bisa cepat. Ada yang perlu waktu seperti infrastruktur," katanya.
Berdasarkan data lintas dinas, jumlah urusan yang mendapat solusi selama Ipuk berkantor di 19 desa sejak awal dilantik tersebut mencapai rarusan ribu urusan dari berbagai sektor tersebut.
Baca: Haul Bung Karno, Banteng Lampung Gelar Shalawat & Tahlil
"Ada anak terancam putus sekolah, langsung diatasi. Ada masalah transportasi untuk petugas kesehatan di daerah yang geografisnya sulit, teratasi juga," ujarnya.
Perlu diketahui, selama bulan Juni ini diperingati sebagai Bulan Bung Karno. Pada bulan ini, setidaknya ada tiga peristiwa penting yang menyangkut sosok Sang Putra Fajar tersebut.
Soekarno pertama kali membacakan pidato yang memuat konsepsi Pancasila pada 1 Juni. Ia juga dilahirkan pada 6 Juni dan wafat pada 21 Juni.