Semarang, Gesuri.id - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi (Hendi) menegaskan belum ada informasi resmi mengenai perpanjangan PPKM darurat.
Dia tetap masih fokus terhadap penerapan PPKM darurat hingga 20 Juli nanti. Bahkan, saat dimintai tanggapan antisipasi adanya perpanjangan, dia menekankan tidak ingin berandai-andai membahas hal tersebut.
Baca: Kematian Akibat COVID-19 Tinggi, Ini Langkah Hendi
"Saya tidak mau mengandai-andai. Tunggu pengunguman resmi dari pemerintah pusat. Kalau tidak diperpanjang alhamdulillah, kalau diperpanjang alhamdulillah juga," ucap Hendi, sapaannya, Jumat (16/7).
Menurutnya, pengaruh PPKM darurat terhadap kasus Covid-19 di Kota Semarang selama ini cukup baik.
Dia menganalisa, Kota Semarang maupun beberapa kota di Jawa - Bali tidak mengalami penurunan kasus pasca libur lebaran Idulfitri hingga 3 Juli atau pertama PPKM darurat diterapkan. Justru, saat itu tren kasus Covid-19 terus meningkat.
Kota Semarang saat itu berada pada angka 300 Covid-19 aktif. Angka terus naik hingga puncaknya sebanyak 2.400 kasus.
"Kita dari 300 kasus hingga puncaknya 2.400 kasus. Naiknya 800 persen," sebutnya.
Baca: Hendi Targetkan Vaksinasi 156 Ribu Siswa Dalam 2 Bulan
Begitu diberlakukan PPKM darurat mulai 3 Juli hingga sekarang, sambung Hendi, kasus Covid-19 di Kota Semarang tidak mengalami lonjakan yang tanjam.
Angka kasus berada di rentang angka 2.100 - 2.400 kasus.
"Begitu 3 Juli sampai seksrang range landai 2.100, 2.200, 2.400, 2.300. Naik turunnya begitu terus, tidak melonjak tajam. Jadi, (PPKM darurat) pasti ada pengaruhnya," ujarnya.