Ambon, Gesuri.id - Ketua Komisi I DPRD Kota Ambon, Jafry Taihuttu menemukan ternyata gaji honorer di Kota Ambon tidak manusiawi, dimana masih banyak tenaga honorer yang dibayar Rp 300 ribu perbulan.
“Ternyata gaji honorer di Ambon masih tidak manusiawi," kata Jafry Taihuttu kepada wartawan, Rabu (27/7).
Baca: Sekjen Hasto: Banyak Negara Merdeka karena Pancasila
Temuan itu diperoleh dari hasil kunjungan komisi I DPRD Kota Ambon di beberapa instansi.
“Gaji honorer yang ada di lingkup Pemkot Ambon masih terbilang minim. Gaji yang diterima tidak sesuai dengan pengeluaran mereka per bulan,” ungkapnya.
Politisi PDI Perjuangan itu meminta Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena segera melihat kesejahteraan dari para tenaga kontrak yang ada.
Setidaknya, mereka digaji sesuai dengan Upah Minimum Regional (UMR) atau Upah Minimum Provinsi (UMP).
Baca Hasto: Calon Menpan-RB Sudah Dibahas Bu Mega & Pak Jokowi
"Kami minta pemerintah daerah untuk memperhatikan kesejahteraan tenaga honorer. Pak Wali Kota harus mempertimbangkan seluruh gaji honorer yang disesuaikan dengan kemampuan anggaran daerah kita. Digaji setidaknya setara UMR atau UMP," tandas Jafry.
Diketahui, total pegawai non ASN saat ini di lingkup Pemkot Ambon sebanyak 1.063 tenaga. Dilansir dari ambontribunnews.com.
Kurator: Fransiska Silolongan
