Jakarta, Gesuri.id - Ketua Bidang Ekonomi Banteng Muda Indonesia (BMI) DKI Jakarta Regina Vianney Ayudya mengatakan janji-janji politik Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menghentikan reklamasi hanyalah cara untuk mengambil hati rakyat.
Tujuannya Anie hanya sekedar mendapatkan kekuasaan.
Baca: Anies Terus Cari Pembenaran Lewat Definisi Pulau Reklamasi
Regina mengaku banyak mendapat informasi dari beberapa kawannya di lapangan, termasuk para nelayan, bahwa pernyataan Anies dengan kenyataan di lapangan bertolak belakang. Di kala Anies berbicara ke publik bahwa dia menyegel bangunan di wilayah reklamasi, namun di lapangan sejatinya pembangunan tetap berjalan.
"Menata bangunan di dalam juga colong-colongan. Siang berhenti, malam beraktivitas. Kalau ketahuan wartawan berhenti dulu, nanti jalan lagi," ujar Regina pada Gesuri, Rabu (10/7).
Hal ini, lanjut Regina, memberi pelajaran bagi kita warga Jakarta yang cerdas bahwa kita sangat perlu berhati-hati dalam memilih pemimpin.
"Kita harus mampu bedakan, mana pemimpin yang benar-benar bekerja untuk kebaikan Jakarta dan mana pemimpin yang mementingkan kepentingan kelompok dan pribadi," tegas Regina.
Seperti diketahui, alih-alih menolak reklamasi sesuai janji kampanyenya, Anies justru menerbitkan IMB buat bangunan-bangunan di pulau reklamasi.
Hal ini disindir oleh politisi senior Ruhut Sitompul. Dalam postingan video di akun Pages Facebook Ruhut Buka Bukaan, Ruhut menyentil kebijakan penerbitan IMB untuk bangunan-bangunan di Pulau Reklamasi C dan D di Pantai Utara, Kota Jakarta.
Dalam postingan videonya itu, Ruhut piknik di Pulau Reklamasi yang saat ini diberi nama Pantai Maju oleh Gubernur Anies.
Baca: Biaya Kontribusi Pengembang di Raperda Reklamasi Belum Final
Di halaman itu, Ruhut menuliskan beberapa kalimat, antara lain sebagai berikut
"Katanya mau menolak reklamasi tapi ternyata malah menerbitkan IMB buat 900 bangunan di
Pulau D, DIMANA KEBERPIHAKAN MU ANIES ?! Rakyat sudah terlanjur kesal sama tingkah kau Anies."