Malang, Gesuri.id – Anggota Komisi XI DPR RI Andreas Eddy Susetyo berkolaborasi dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) untuk menyalurkan program kemaslahatan dana keuangan haji untuk pendidikan senilai Rp. 497 juta, Minggu (12/01/2025).
Dana tersebut disalurkan dalam bentuk barang kepada Yayasan Indocita berupa peralatan dokumentasi dan Branding dakwah, serta kepada Pondok Pesantren Nurul Ihsan berupa alat videografi yang berada di Malang, Jawa Timur.
Penyerahan bantuan diserahkan langsung oleh Andreas Eddy Susetyo bersama Pimpinan Bidang BPKH, Sulistyowati, kepada Agus Prihanto selaku Sekretaris Yayasan Ummul Quro (LAZ UQ), kemudian kepada Khoirul Nadir Ketua Yayasan Indocita dan diserahkan juga kepada Ketua Ponpes Nurul Ihsan Krebet Ahmad Zaki Fadlurrohman.
“Bantuan ini menjadi salah satu upaya untuk menjawab tantangan zaman, dimana dengan berbagai perkembangan zaman yang saat ini hadir di tengah-tengah kehidupan kita, kemudian juga terjadi perkembangan pesat teknologi informasi berbasis artificial intelligence (AI), maka bantuan ini sangat tepat,” jelas Andreas Eddy Susetyo yang juga merupakan Ketua Badan Akuntabilitas Negara (BAKN).
Andreas menilai, berbagai bantuan yang berbentuk alat-alat untuk menunjang berbagai kegiatan di era digital, sehingga dengan adanya bantuan dari BPHH ini menjadi langkah strategis karena akan memiliki berbagai dampak yang positif.
“Bantuan ini juga selaras dengan dengan asas transparansi dan akuntabilitas keuangan negara di BPKH. Bagaimana bantuan ini tidak hanya sekedar materil, namun juga bermanfaat bagi kepentingan pendidikan dan umat, seperti ada alat branding dan sound system ini kan juga dapat dimanfaatkan masyarakat setempat. Saya kira BPKH menjadi lembaga yang bisa menjaga asas transparansi dan akuntabilitas,” tambahnya.
Sementara menurut Pimpinan Bidang Kemaslahatan BPKH, Sulistyowati menyampaikan, bantuan program kemaslahatan ini memang diperuntukkan untuk kesejahteraan umat. Selain untuk pelayanan ibadah haji, juga untuk bidang pendidikan, kesehatan, sosial keagamaan, sarana prasarana ibadah dan pemberdayaan ekonomi umat.
"Hari ini bantuan kami peruntukkan untuk dunia pendidikan keagamaan di wilayah Malang Raya. Kenapa kemudian dalam bentuk alat? Agar bantuan yang disalurkan ini menghasilkan nilai manfaat untuk kesejahtetaan umat," tambahnya.
Sulistyowati menjelaskan, jika bantuan ini didapat dari dnaa abadi umat senilai total Rp3,8 triliun dari rerata hasil pengelolaan tiap tahunnya mencapai Rp200 miliar. Dana ini, jelas dia, harus terserap secara maksimal untuk umat.
"Jadi, saya harap penerima program ini dapat menjaga dengan baik bantuan yang diberikan sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara luas. Terima kasih kepada Pak Andreas yang turut membantu distribusi program bantuan untuk pendidikan ini," tutupnya.