Denpasar, Gesuri.id - Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara menghadiri upacara Atiwa-Atiwa Kinembulan ‘Prenawa Bhuana Kosa’ yang digelar Desa Adat Penatih, Jumat (21/1).
Baca: Kepolisian Harus Segera Tangkap & Proses Hukum Edy Mulyadi
Kegiatan yang dihadiri pula Ketua DPRD Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede, anggota DPRD Kota Denpasar Ketut Budha, Camat Denpasar Timur Wayan Herman, Lurah Penatih Wayan Astawa, Bendesa Penatih Wayan Eka Yana, serta masyarakat setempat.
Wali Kota Jaya Negara mengatakan Atiwa-tiwa merupakan bagian dari ritual ‘Manusa Yadnya’ dimana dilaksanakan pebersihan dan penyucian terhadap jenasah dari kekuatan Panca Maha Butha. Dengan telah dilaluinya prosesi ini nantinya yang disucikan dapat menyatu dengan Ida Sang Hyang Widi Wasa.
“Kami sangat mengapresiasi dengan telah dilaksanakannya prosesi nyiramin yang merupakan rangkaian dari ‘Karya Atiwa-Atiwa Kinembulan’. Semoga dengan terselenggaranya Karya ini dengan lancar, dapat memberikan kemanfaatan yang baik bagi masyarakat di Desa Adat Penatih dan Kota Denpasar,” ujar Jaya Negara.
Lebih lanjut dia mengatakan dengan semangat gotong royong yang dilandasi spirit Vasudewa Kutumbakan dapat meringankan beban masyarakat dalam melaksanakan upacara Yadnya.
Sementara Bendesa Adat Penatih, Wayan Eka Yana didampingi Ketua Panitia Karya, I Gusti Nyoman Mayun menjelaskan rangkaian ‘Karya Atiwa-Atiwa Kinembulan’ Desa Adat Penatih dimulai sejak Redite Pon Tambir (2/1) dengan prosesi Matur Piuning serta Nyukat Genah. Dilanjutkan dengan prosesi Matetangi/Mamunjung pada Anggara Wage Matal (18/1/2022) serta persembahyangan di Pura Desa dan hari ini dilaksanakan prosesi Nyiramin, Ngajum, Ngaskara dan keesokan harinya dilaksanakan ngagah dan pembakaran sawa.
Baca: Dua Pasien Meninggal, Rahmad: Omicron Itu Berbahaya
Lebih lanjut Wayan Eka Yana mengatakan Puncak Karya dilaksanakan pada Saniscara Pon Matal (22/1) dengan prosesi Pengabenan, Ngutang ke segara serta Nyekah. Adapun sawa yang mengikuti upacara ini sebanyak 87 sawa. Dimana Ngaben sebanyak 47, Nyekah sebanyak 11, Ngelungah sebanyak 3 dan 26 Ngelangkir.
“Semua prosesi dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Agar prosesi berjalan lancar. Kami juga menghaturkan terima kasih atas perhatian semua pihak di dalam membantu pelaksanaan karya ini,” ujarnya.