Kupang, Gesuri.id – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Frans Lebu Raya menyanggah anggapan kalau pembangunan infrastruktur yang dicanangkan secara massif, termasuk di NTT oleh Presiden Jokowi hanyalah pencitraan.
Frans meyakini, pembangunan infrastruktur yang dilakukan Presiden Joko Widodo bukan untuk kepentingan pencitraan. Sebab, bila hanya berdasarkan kepada elektabilitas atau pencitraan, maka dia meyakini Presiden Jokowi akan lebih memilih membangun daerah yang lebih padat penduduknya.
Baca: Tjahjo: Percepatan Pembangunan Era Jokowi Luar Biasa
"Kalau Jokowi membangun infrastruktur demi pencitraan, maka tidak perlu bangun NTT dan Papua. Cukup bangun di wilayah yang penduduknya banyak," tegasnya, Minggu (13/5) di Kupang.
Frans menanggapi Ketua Komisi V DPR RI, Fary Francis yang juga politisi Partai Gerindra. Di mana, Fary dalam diskusi yang diselenggarakan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia di Jakarta, Jumat (11/5) mengungkapkan kampanye negatif dengan menyebut pembangunan infrastruktur seperti di NTT hanyalah demi pencitraan.
Frans meyakini kalau anggapan Fary salah besar. Sebab, Presiden Jokowi telah mampu memberikan perhatian besar bagi pembangunan wilayah NTT yang selama ini bagai diabaikan.
Baca: Ketua Partai Kerahkan Kader Menangkan Marhaen
“Pemerintahan pak Jokowi banyak sekali membangun infrastruktur di daerah ini," kata Lebu Raya.
Frans lantas menunjuk beberapa infrastruktur yang telah dibangun saat pemerintahan Presiden Jokowi, seperti, membangun tujuh buah bendungan di NTT, membangun tiga Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di perbatasan NTT -Tomor Leste.
"Ada jalan-jalan yang semakin bagus, bahkan sejumlah infrastruktur di daerah ini. Bagi saya ini bukan pencitraan,” tegasnya lagi.
“Karena kalau beliau bangun dengan pencitraan itu, bukan harus di NTT atau di Papua, tetapi di Pulau Jawa yang memiliki jumlah penduduk atau pemilih yang besar. Tugas pemerintah adalah bagaimana mencerdaskan masyarakat,” imbuhnya.