Jakarta, Gesuri.id - Presiden Terpilih Jokowi diminta cermat dalam memilih menteri yang punya komitmen kuat untuk menekan utang luar negeri. Jangan sebaliknya, mempertahankan menteri yang berpaham neoliberal yang gemar berutang dengan bunga yang sangat tinggi.
Selain itu, Jokowi juga perlu memiliki menteri di sektor ekonomi yang punya konsep serta teruji. Apalagi janji kampanye Jokowi adalah menggenjot perekonomian bisa merangsek ke level 7 persen.
Baca: Presiden Terpilih Jokowi Minta Maaf Kepada Kabinet Kerja
"Saya melihat kriteria tersebut ada pada sosok ekonom senior Rizal Ramli. Dia mampu membuat ekonomi Indonesia tidak begini-begini saja. Dia punya jurus-jurus mumpuni dalam mencari cara keluar dari krisis. Dia tidak text book, sehingga ada peluang ekonomi tidak terdikte dan mampu tumbuh lebih pesat," kata Pengamat Politik Ray Rangkuti.
Selain itu, Menko Ekuin era Pemerintahan Abdurrahman Wahid dan mantan penasihat ekonomi Perserikatan Bangsa-Bangsa itu juga bisa mewujudkan pembangunan dengan tidak lagi mengandalkan utang.
Soal kehadiran Rizal Ramli di kabinet, lanjut Ray, tidak jadi soal. Rizal bisa menjadi wakil dari kelompok Gerindra, karena pada saat pilpres lalu dia adalah think tank utama capres yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Baca: Prabowo Disebut Jadi Menhan, Andreas: Hak Jokowi
Selain itu, kehadiran Rizal Ramli di kabinet adalah jawaban atas gagasan besar Trisakti dan Nawa Cita di bidang ekonomi yang menekankan kedaulatan dan kemandirian bangsa.
"Kehadirannya di kabinet mewakili ekonom-ekonom anti-neoliberal," tutur Ray.