Ikuti Kami

Jokowi Ingin Pekerjaan Daerah Pakai Sistem Padat Karya Tunai

Jokowi memilih PKT karena ingin meningkatkan konsumsi masyarakat sehingga daya beli meningkat.

Jokowi Ingin Pekerjaan Daerah Pakai Sistem Padat Karya Tunai
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kiri) dan Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono (kedua kiri) meninjau pekerja padat karya di Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (7/4). Pembangunan jalur ganda rel kereta api Bogor-Sukabumi tahap awal menyerap anggaran Rp13 miliar dan akan menyerap 1.420 tenaga kerja lokal.

Sukabumi, Gesuri.id - Presiden Joko Widodo mengatakan sejumlah pekerjaan di daerah akan dilakukan dalam skema Padat Karya Tunai (PKT).

"Kita ingin mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang ada di daerah dengan PKT," kata Presiden Jokowi menjawab pers di sela Kunjungan Kerja ke Program PKT berupa irigasi kecil di Desa Pasir Suren, Kecamatan Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, Minggu (8/4).

Jalan relatif sempit ke desa ini membuat Jokowi dan rombongan menggunakan sepeda motor untuk mencapai desa ini.

Ditemani Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Menteri Perhubungan Budi S. Karya, Jokowi hadir di lokasi sekitar 25 menit.

Jokowi memilih PKT karena ingin meningkatkan konsumsi masyarakat sehingga daya beli meningkat.

"Karena PKT tiap minggu dibayar. Di Jabar, ada 711 lokasi yang totalnya menyangkut uang Rp159 miliar. Artinya uang segitu akan beredar di provinsi ini," kata pria yang kembali diusung sebagai Capres oleh PDI Perjuangan itu.

Jokowi meminta semua kementerian menggunakan pendekatan PKT. "Kita ingin memperbanyak PKT untuk pembukaan lapangan kerja di daerah," kata Presiden Jokowi.

Nantinya, kata kader PDI Perjuangan itu, pada setiap kementerian akan bersinergi, misalnya Kementerian PUPR membangun saluran irigasi, sedangkan rel dwi ganda dikerjakan Kemenhub yang sebagian dipadatkaryakan.

Sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan jumlah PKT irigasi kecil se-Indonesia ada di 5.000 lokasi dengan anggaran per lokasi Rp225 juta.

"Jumlah itu terdiri Rp30 juta untuk konsultan pendamping dan Rp195 juta untuk kontruksi dan ongkos pekerja," kata Basuki.

Secara nasional anggaran yang tersedia Rp1,2 triliun untuk irigasi kecil dan peningkatan irigasi Rp1,7 triliun di 5.600 lokasi.

"Total Rp2,8 triliun di 10.200 lokasi seluruh Indonesia" kata Basuki.

Kepala Biro Komunikasi Pusat Kementerian PUPR, Endra S. Atmawidjaja menyebutkan, total program padat karya tahun ini dianggarkan Rp11,2 triliun.

Program padat karya itu meliputi aneka kegiatan di Ditjen Sumber Daya Air, Ditjen Cipta Karya, Ditjen Penyediaan dan Pembiayaan Perumahan serta Ditjen Bina Marga.

Quote