Cileungsi, Gesuri.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan urusan perizinan usaha, khususnya untuk investasi dan ekspor lebih pendek dan singkat.
"Masih banyak hal besar yang mesti kita lakukan untuk memperbaiki negara ini. Sudah nggak zaman urus izin ke sana kemari terus isi berpuluh puluh kertas. Ini sudah bukan zamannya sekarang," kata Presiden Jokowi dalam acara silaturahmi dengan pengguna fasilitas kepabeanan dan peluncuran perizinan online di PT Samick Indonesia di Desa Cileungsi Kidul, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (27/3).
Kader PDI Perjuangan ini mengatakan, saat ini masyarakat pun enggan untuk menonton kiriman (posting) informasi di sosial media yang durasinya panjang.
"Saya bertanya kapan kita terakhir baca posting di Facebook, baca Instagram sampai 10 halaman terus nonton di YouTube video sampai dua jam? Saya beri hadiah sepeda. Ini kuno banget. Orang maunya pendek-pendek, singkat, paling satu dua paragraf. Twitter dibatasi 280 karakter, ya sudah diperpanjang dari 140 karakter sebelumnya, tapi tetap dibatasi," kata Presiden kepada ribuan hadirin, yang sebagian besar adalah para pengguna fasilitas kepabeanan.
Pria yang kembali diusung PDI Perjuangan dalam Pilpres 2019 ini mengatakan, saat ini masyarakat hidup di era modern yang semua ingin serba singkat, serba cepat, dan serba dalam jaringan (daring) berinternet atau online.
"Sudah saatnya kita bawa proses perizinan ke era yang sama, singkat cepat online. Saya ingatkan ke Dirjen Bea Cukai, Dirjen Pajak sudah nggak adalah isi bermacam-macam," kata Jokowi.
Jokowi, yang berlatar belakang pebisnis mebel kayu, pun menceritakan pengalaman ketika mengurus restitusi dan memakan waktu hampir setahun hingga membuatnya sampai merasa kapok.
"Dulu saya urus restitusi hampir setahun. Kapok! Itu nggak saya urus. Lebih banyak keluar duit daripada dapat restitusi," ujarnya.
Presiden juga mencontohkan saat dulu, sekira 17 hingga 18 tahun lalu, mengurus investasi di Uni Emirat Arab (UEA) yang hanya memakan waktu tidak sampai sejam.
Dengan izin itu, Jokowi selaku pengusaha bisa membangun kantor dan showroom gudang tempat usahanya tersebut.
"Di sini saya maunya seperti itu, karena saya memiliki pengalaman yang baik dan tidak baik," kata Presiden.
Saat meluncurkan perizinan online, Presiden juga menyosialisasikan mengenai aturan baru soal percepatan perizinan kepabeanan dan cukai dalam rangka kemudahan berusaha kepada 1.425 perusahaan yang hadir.
Percepatan perizinan kepabeanan dan cukai dalam rangka kemudahan berusaha sudah dituangkan dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) dengan fokus untuk mendorong kemudahan berinvestasi dan ekspor.