Jakarta, Gesuri.id - Politikus PDI Perjuangan Guntur Romli menyindir gagasan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) mengenai pembentukan Partai Super Tbk. Guntur menyebut konsep tersebut seperti perusahaan yang bisa diperjualbelikan.
"Kalau partai bisa jadi kayak PT Super Tbk, maka logikanya partai bisa diperjualbelikan seperti perusahaan. Partai dimiliki oleh yang punya saham mayoritas seperti di perusahaan. Partai prinsipnya adalah untung-rugi dengan mencari keuntungan sebesar-besarnya seperti perusahaan," kata Guntur kepada wartawan, Kamis (6/3/2025).
Guntur menyebut PDI Perjuangan tidak seperti ide Partai Super Tbk. Dia mengatakan PDI Perjuangan tak bisa diperjualbelikan.
"Kalau bagi PDI Perjuangan partai bukan Super TBK yang bisa diperjualbelikan dan mencari keuntungan semata. Tapi jati diri partai adalah alat perjuangan untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan 17 Agustus 1945 dan UUD 45 dalam bingkai NKRI dan bersemboyan Bhinneka Tunggal Ika dan wadah membentuk kader bangsa sebagai pelopor yang memperjuangkan ajaran Bung Karno," ujarnya.
Guntur juga mengkritisi PSI yang disebut Jokowi sudah mengakomodir sistem Partai Super Tbk. Dia menyebut Ketua Dewan Pembina PSI sudah seperti raja.
Sebelumnya, Jokowi pernah menyampaikan gagasan pembentukan Partai Super Tbk kepada para relawannya. Jokowi kini menjelaskan apa itu Partai Super Tbk.
"(Partai Super Tbk) Partai yang terbuka, yang super terbuka yang nanti pemilihan ketuanya juga dilakukan secara terbuka oleh seluruh anggotanya, dan itu betul partai milik bersama," kata Jokowi dikutip detikJateng, Rabu (5/3).
Jokowi menegaskan Partai Super Tbk masih gagasan. Namun, kata Jokowi, gagasan itu sudah diakomodir oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
"Partai Super Tbk yang saya sampaikan juga kepada relawan-relawan tanggapannya seperti apa terhadap gagasan ini dan ternyata tahu-tahu sudah diambil, sudah diakomodir oleh PSI yang kurang lebih menurut saya konsepnya hampir-hampir mirip, tetapi dimodifikasi sedikit oleh apa PSI seperti itu," ujarnya.
Sumber: news.detik.com