Jakarta, Gesuri.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara soal rencana kenaikan BBM subsidi jenis pertalite yang mengemuka belakangan ini.
Baca Puan ke Nasdem Tepis Isu Gesekan Megawati & Surya Paloh
Menurutnya, kebijakan itu harus diputuskan dengan hati-hati sebab kenaikan harga komoditas tersebut akan berpengaruh terhadap masyarakat.
Jokowi mengatakan jangan sampai kenaikan pertalite itu berdampak pada penurunan daya beli, lonjakan inflasi, hingga pertumbuhan ekonomi.
"Ini menyangkut hajat hidup orang banyak jadi semua harus diputuskan dengan hati-hati dihitung dampaknya jangan sampai menurunkan daya beli, konsumsi rumah tangga, menaikkan inflasi yang bisa menurunkan pertumbuhan ekonomi semuanya saya suruh menghitung betul sebelum diputuskan," kata Jokowi di Taman Mini Indonesia Indah, Selasa (23/8).
Sebelumnya, Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan keputusan atas rencana kenaikan harga BBM berada di tangan Jokowi.
Yang pasti, Luhut menegaskan, pemerintah tengah menyusun skema penyesuaian harga demi mengurangi beban subsidi.
Baca: Puan ke NasDem Tak Terkait Paloh Ketemu Jokowi di Istana
"Pemerintah masih menghitung skenario penyesuaian subsidi dan kompensasi energi dengan memperhatikan dampak terhadap masyarakat. Langkah yang disimulasikan termasuk skenario pembatasan volume," imbuhnya, dikutip Minggu (21/8).
Ia memastikan pemerintah akan berhitung dengan sangat hati-hati. Sebab, perubahan kebijakan subsidi dan kompensasi energi perlu mempertimbangkan beberapa faktor, seperti tingkat inflasi, kondisi fiskal, dan juga pemulihan ekonomi.