Jakarta, Gesuri.id - Yayasan Lembaga Hukum Indonesia (YLBHI) memosting foto Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejajar dengan Presiden RI ke-2 Soeharto.
Baca: Andi Arief Fly Sebut Sekjen Hasto di Balik Penambang Andesit
Pada Senin (14/2), akun Instagram YLBHI mengunggah foto Jokowi dan Soeharto sejajar mengenakan jas dan peci warna hitam. YLBHI menyebut foto tersebut dibuat oleh koalisi masyarakat sipil.
Merespon hal itu, Senior PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno menyebut ada persamaan serta perbedaan pemerintahan Jokowi dan Soeharto. Persamaan terletak pada ekonomi, sementara perbedaan terletak pada politik.
"Meski ada kesamaannya, tetap lebih banyak perbedaannya. Di zaman Soeharto, pakem yang dijalankan, liberalisme ekonomi digenjot, liberalisme politik dikendalikan. Jadi muncul pemerintahan yang otoriter. Ada defisit demokrasi," ungkap Hendrawan.
Akun Instagram Fraksi Rakyat Indonesia juga memposting foto Jokowi sejajar dengan Soeharto. Akun YLBHI dan Fraksi Rakyat Indonesia sama-sama memberikan keterangan pemerintahan Jokowi serupa dengan Orde Baru atau Orba.
"Itu buatan koalisi masyarakat sipil yang tergabung dalam Fraksi Rakyat Indonesia, ada banyak member-nya," kata Ketua YLBHI M Isnur kepada wartawan.
Foto Jokowi sejajar dengan Soeharto itu, kata Isnu, aslinya dibuat oleh Fraksi Rakyat Indonesia. YLBHI hanya memposting ulang dan menyebarkan.
Baca: Ahok Perkirakan SPBU Kiamat Dalam 5 Tahun Lagi
"Tapi YLBHI sebelumnya pernah mengadakan launching laporan tanda-tanda otoritarian pemerintahan Jokowi. Kami juga menemukan tanda-tanda di mana pemerintahan Jokowi ini mengarah pada otoritarian," ujarnya.
Tak hanya itu, Isnur juga membagikan laporan YLBHI terkati tanda-tanda otoritarian pemerintahan Jokowi pada tahun 2020. Insiden Wadas dilihat YLBHI sebagai rupa pemerintah Jokowi sama dengan era Soeharto.
"Iya, dan kita sangat bisa melihat kesamaan pola tersebut dalam kasus Wadas kemarin," ucapnya. Dilansir dari detikcom.